Suara.com - Kondisi miss V alias vagina bisa jadi salah satu pertanda sehat tidaknya sistem reproduksi perempuan. Karena letaknya berada di luar tubuh, perempuan bisa dengan mudah mendeteksi kondisi kesehatan miss V dengan pemeriksaan mandiri. Kalau muncul keputihan wajar gak sih?
Dokter spesialis kandungan dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes., mengungkapkan sejumlah tanda miss V sehat yang mudah dirasakan oleh perempuan.
"Pertama, terasa hangat saat diraba. Ingat ya, rabanya jangan kejauhan, nanti yang keraba malah anus.Tetapi beda pada perempuan menopause. Biasanya pada saat diraba memang agak sedikit lebih kering," jelas dokter Ardiansjah dikutip dari tulisannya di Twitter, Rabu (18/5/2023).
Ketika diraba,umumnya akan terasa adanya cairan yang keluar. Biasanya berwarna putih dan agak sedikit bening. Dokter Ardiansjah mengatakan kalau cairan itu yang disebut dengan keputihan.
Baca Juga: Tak Hanya Mengencangkan Miss V, 3 Teknik Pijat Vagina Ini Bisa Bikin Hubungan Intim Lebih Puas, lho!
"Tetapi kalau warnanya sudah kehijauan, kuning, itu sudah tidak normal," imbuhnya.
Vagina juga memiliki aroma yang khas, lanjut dokter Ardiansjah. Tanda miss V yang sehat, aroma tidak menyengat atau bahkam tidak berbau busuk. Selain itu, miss V juga tidak ada rasa gatal, dan pada bagian depan bibir miss V tidak kemerahan.
Menurut dokter Ardiansjah, bila ada kemerahan dan gatal pada miss V biasanya disebabkan karena infeksi jamur.
"Juga tidak ada rasa nyeri dan tidak ada benjolan-benjolan yang teraba di sekitar miss V. Kalau ada tanda-tanda yang tidak sesuai seperti yang saya sebutkan di atas, segera periksa ke dokter kandungan ya," sarannya.
Vagina yang sehat memang sangat penting. Karena miss V yang tidak sehat bisa mempengaruhi kualitas kesuburan perempuan.
Baca Juga: Mengenal Bentuk-Bentuk Vagina, Yuks Simak Penjelasannya
Penyakit kelamin pada perempuan bisa disebabkan oleh beragam hal, mulai dari infeksi hingga kanker. Kondisi itu perlu diwaspadai karena sebagian penyakit kelamin tidak bergejala, sehingga sering kali terlambat diobati. Jika sudah begitu, penyakit bisa berpotensi menimbulkan komplikasi.