Pelaku grooming juga bisa menggunakan game hingga aplikasi yang sama digunakan remaja, termasuk rela mempelajari hobi dan minat anak tersebut agar bisa menjalin hubungan.
Selain itu groomer kerap berusaha mengisolasi remaja dari teman dan keluarga, sehingga anak merasa tergantung kepada pelaku. Akibatnya pelaku jadi sosok berkuasa terhadap remaja korban child grooming.