Infografis
Suara.com - Heboh Deddy Mahendra Desta gugat cerai istrinya, netizen malah menduga Natasha Rizki jadi korban child grooming karena menikah di usia 19 tahun dan terpaut usia 16 tahun dengan suaminya.
Dugaan ini berawal saat cuit candaan netizen viral, yang menyinggung perempuan yang akrab disapa Chacha itu pernah diperebutkan Morgan dan Rafael SM*SH dalam sinetron Cenat Cenut yang saat itu booming di 2011.
"Ya elah Chacha udah bener direbutin Rafael sama Morgan malah milih Desta," tulis cuitan akun @desembernyet di Twitter, dikutip suara.com, Kamis (18/5/2023).
Menanggapi cuitan itu salah satu netizen menduga Chacha jadi korban child grooming, meski masih meragukan Desta dan ibu tiga anak itu berencana cerai.
Baca Juga: Desta Sering Marah-marah ke Natasha Rizki, Sang Anak Miskha: Rode Kedua . . .
"Korban child grooming, tapi emang benarkah cerai?" ungkap @bbrught.
Seperti diketahui saat sinetron tersebut booming, Chacha masih berusia 17 tahun. Setelah berpacaran singkat, Chacha pilih menikah dengan sahabat Vincent Rompies itu di usia 19 tahun pada 21 April 2013 silam.
Mengutip NSPCC, child grooming adalah ketika seseorang berusaha membangun hubungan, kepercayaan hingga hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja, sehingga mereka bisa memanipulasi, eksploitasi, dan melecehkan mereka (anak).
Siapa saja bisa jadi pelaku grooming alias groomer tidak peduli usia, jenis kelamin hingga ras mereka. Aksi grooming ini juga bisa terjadi dalam jangka pendek atau panjang.
Bahkan pelaku grooming bisa membangun hubungan dengan teman dan keluarga anak remaja, sehingga mereka dianggap bisa dipercaya atau berwibawa.
Baca Juga: 6 Perjalanan Cinta Desta dan Natasha Rizky, Pernikahannya Bakal Berakhir di Meja Hijau
Hubungan yang diterapkan groomer kepada remaja bisa berupa hubungan romantis, pemberi otoritas, sebagai pembimbing, atau sosok yang dominan dan gigih menjaga remaja.
Pelaku grooming juga bisa menggunakan game hingga aplikasi yang sama digunakan remaja, termasuk rela mempelajari hobi dan minat anak tersebut agar bisa menjalin hubungan.
Selain itu groomer kerap berusaha mengisolasi remaja dari teman dan keluarga, sehingga anak merasa tergantung kepada pelaku. Akibatnya pelaku jadi sosok berkuasa terhadap remaja korban child grooming.
