Banyak Masyarakat Indonesia Tak Tahu Atasi Masalah Kesehatan Mental, Kenapa?

Rabu, 17 Mei 2023 | 19:15 WIB
Banyak Masyarakat Indonesia Tak Tahu Atasi Masalah Kesehatan Mental, Kenapa?
Ilustrasi depresi (Freepik/dashu83)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan mental menjadi salah satu hal yang penting karena memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan. Namun, tidak bisa dipungkiri pada beberapa orang ketika mengalami gangguan kesehatan mental justru memilih memendamnya.

Hal ini karena pada beberapa orang tidak mengetahui apa yang harus dilakukan ketika mengalami gangguan kesehatan mental itu. Apalagi stigma terhadap masalah gangguan kesehatan mental di masyarakat juga masih negatif.

Dalam survei Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), sekitar 5,5 persen remaja terdiagnosis mengidap gangguan mental. Sementara itu, 34,9 persen orang terdiagnosis setidaknya satu masalah kesehatan mental.

Ilustrasi depresi (Freepik/jcomp)
Ilustrasi depresi (Freepik/jcomp)

Chairman of Remedi Indonesia, Ferry Fibriandani mengatakan, masalah kesehatan mental yang dialami masyarakat tersebut terjadi karena beberapa orang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka bingung bagaimana cara atasi masalah kesehatan mental tersebut.

Baca Juga: Sebab Akibat dari Keterkaitan Media Sosial dengan Trust Issue

“Biasanya, mereka yang alami gangguan kesehatan mental ini bingung harus gimana. Terus stigma tentang gangguan kesehatan mental kayak disebut stres gitu. Makannya bingung mereka harus ke mana,” ucap Ferry saat Suara.com mengunjungi Remedi Indonesia, Selasa (16/5/2023).

Diketahui banyak faktor yang membuat seseorang enggan untuk meminta bantuan, di antaranya rasa malu, takut, atau ingin lari dari masalah. Namun, untuk mengatasi hal tersebut sebenarnya seseorang membutuhkan bantuan alias (help-seeking behaviour).

Menurut American Psychological Association (APA), help-seeking behaviour adalah perilaku seseorang untuk mencari bantuan secara formal maupun informal, misalnya kepada para praktisi kesehatan mental. Tandanya adalah dengan adanya kesadaran dan kemauan seseorang untuk memahami, menghadapi, dan menyelesaikan masalah diikuti dengan bantuan dan dukungan dari pihak lain yang profesional.

Berikut terdapat beberapa tahapan help-seeking behavior untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan mental.

1. Problem recognition (menyadari masalah)

Baca Juga: Yudo si 'Tukang Ngamuk' Direkomendasikan Menjalani Perawatan di RS Jiwa Grogol oleh Tim Dokter Polri

Seseorang yang alami gangguan kesehatan mental harus sadar dengan masalahnya. Kesadaran tersebut yang membuat mereka mengetahui masalahnya sehingga ada keinginan untuk mengasinya. Untuk itu, penting meningkatkan kesadaran tentang masalah atau isu terkait masalah kesehatan mental agar masyarakat lebih terbuka akan isu-isu ini.

2. Decision to seek help (memutuskan untuk mencari bantuan)

Setelah menyadari, sosok tersebut juga membutuhkan aksi atau tindakan dengan mencari bantuan orang lain. Dengan mencari bantuan ditujukan demi perubahan kondisi yang lebih baik. Pasalnya, menghadapi gangguan kesehatan mental seorang diri hanya akan membuat semuanya menjadi lebih buruk.

3. Service selection (memilih bantuan atau layanan)

Setelah ada keinginan mencari bantuan, coba ketahui layanan seperti apa yang dibutuhkan. Saat ini banyak ahli profesional dalam berbagai bidang yang menawarkan berbagai jasa untuk membantu atasi gangguan kesehatan mental.

4. Service utilization (utilisasi bantuan atau layanan)

Ketika mendapat bantuan dari ahli, itu akan memberikan sudut pandang yang berbeda dari masalah. Hal tersebut akan membuat pikiran terbuka terhadap bantuan-bantuan lain menjadi penting dalam mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Ferry mengatakan, pemberian bantuan tersebut akan sangat berguna bagi orang-orang dengan gangguan kesehatan mental. Menurutnya, dengan bantuan itu akan mendorong kesehatan mental yang lebih baik serta mempromosikan kesehatan mental sehingga tidak ada lagi stigma buruk.

“Kami juga yang menyediakan pelayanan bantuan terhadap kesehatan mental ini ingin mempromosikan agar tidak ada lagi stigma buruk di masyarakat. Kita ingin mempromosikan kesehatan mental yang jauh lebih baik,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI