Sarjana Lulusan Universitas Kok Masih Sulit Dapat Kerja? Pakar Ungkap Penyebabnya

Selasa, 16 Mei 2023 | 08:16 WIB
Sarjana Lulusan Universitas Kok Masih Sulit Dapat Kerja? Pakar Ungkap Penyebabnya
ilustrasi sarjana lulusan universitas. (Pexels.com/Ekrulila)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dibutuhkan dunia kerja membuat jurusan digital semakin diminati mahasiswa saat kuliah. Pertanyaanya, kenapa masih banyak sarjana lulusan universitas sulit dapat kerja?

Recruitment Company PERSOLKELLY, Framkie Kristoforus membenarkan jika dunia kerja tidak melulu mahasiswa bekerja sesuai jurusan saat kuliah. Fenomena ini dipengaruhi berbagai faktor.

"Contohnya tidak selalu kuliah teknik sipil lalu bekerja sebagai sipil. Misalnya di kita orang rekruitmen itu harusnya dari dunia psikologi itu tidak selalu. Jadi saat ini membuat orang bebas mengeksplor yang mereka anggap menarik," ujar Framkie melalui keterangan BINUS University International yang diterima suara.com, Senin (16/5/2023).

Sehingga menurut lelaki yang juga Business Development Consultant itu menilai, ilmu yang didapat saat kuliah, kerap hanya dijadikan sebagai ilmu dasar atau pegangan di masa depan, bukan jadi alasan harus bekerja di bidang tertentu.

Baca Juga: Sisi Negatif dan Positif Jadi Fresh Graduate, Pernah Alami?

Ilustrasi pencari kerja.[Pixabay.com/Athree23]
Ilustrasi pencari kerja.[Pixabay.com/Athree23]

Jadi penasaran kan? Berikut ini beberapa alasan lulusan universitas sulit dapat kerja sesuai bidang menurut Framkie yang bisa jadi pertimbangkan.

1. Nilai Bukan Tolok Ukur

Framkie mengakui nilai memang penting, tapi yang jauh lebih penting dari itu adalah pengalaman. Pengalaman tentang dunia kerja dinilai sangat penting, sehingga lulusan universitas bisa dengan cepat mengikuti ritme pekerjaan.

"IPK bagus tapi tidak punya pengalaman akan sulit, jadi hanya dapatkan teori, tapi nggak coba untuk magang sulit," papar Framkie.

2. Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu

Baca Juga: Unjuk Rasa Peringati 25 Tahun Tragedi Trisakti di Patung Kuda

Bukan dalam arti kupu-kupu hewan sungguhan, tapi merupakan singkatan dari kuliah pulang-kuliah pulang. Sehingga selain mengikuti perkuliahan, mahasiswa tersebut tidak mengikuti kegiatan organisasi yang bisa sangat penting untuk membangun networking.

"Dunia kerja itu pengen mahasiswa sekarang bisa aktif organisasi, dengan begitu dia sosialisasinya bagus dan mengasah networking," ungkap Framkie.

3. Networking Bukan Mitos

Dunia kerja yang serba cepat, membuat perusahaan menginginkan pekerja 'sudah terjamin'. Terjamin yang dimaksud adanya partner atau networking sudah diketahui kemampuan dari perusahaan atau universitas sebelumnya. Skill-nya tidak diragukan lagi untuk bidang yang dibutuhkan.

"Zaman sekarang untuk dapat pekerjaan networking itu paling penting juga. Lebih mudah masuk ke dunia pekerjaan. Bisa saja punya teman di sini jadi orang trust (percaya) lebih gampang," tutup Framkie.

Pernyataan Framkie didukung oleh Direktur Kampus BINUS @Senayan, Drs. Andreas Chang, banyak perusahaan yang mengembangkan bisnisnya agar bisa beradaptasi dengan ekosistem digital.

Tapi sayangnya laporan Dell, 93% dari perusahaan kesulitan untuk mencapai hal tersebut pada tahun 2030 nanti karena berbagai macam faktor.

Dua faktor utama kegagalan tersebut adalah kurangnya strategi dan visi digital, serta kurangnya kemampuan sumber daya manusia. Inilah yang jadi cikal pembukaan jurusan Digital Business di BINUS International.

“Dalam memulai atau melakukan transformasi bisnis ke dalam ekosistem digital, tidak hanya dibutuhkan pengetahuan dan skill mengenai sistem informasi terbaru saja. Tapi, dibutuhkan juga pengetahuan seputar bisnis dan manajemen serta pemahaman terhadap dunia finance,” timpal Drs. Andreas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI