Suara.com - Dibutuhkan dunia kerja membuat jurusan digital semakin diminati mahasiswa saat kuliah. Pertanyaanya, kenapa masih banyak sarjana lulusan universitas sulit dapat kerja?
Recruitment Company PERSOLKELLY, Framkie Kristoforus membenarkan jika dunia kerja tidak melulu mahasiswa bekerja sesuai jurusan saat kuliah. Fenomena ini dipengaruhi berbagai faktor.
"Contohnya tidak selalu kuliah teknik sipil lalu bekerja sebagai sipil. Misalnya di kita orang rekruitmen itu harusnya dari dunia psikologi itu tidak selalu. Jadi saat ini membuat orang bebas mengeksplor yang mereka anggap menarik," ujar Framkie melalui keterangan BINUS University International yang diterima suara.com, Senin (16/5/2023).
Sehingga menurut lelaki yang juga Business Development Consultant itu menilai, ilmu yang didapat saat kuliah, kerap hanya dijadikan sebagai ilmu dasar atau pegangan di masa depan, bukan jadi alasan harus bekerja di bidang tertentu.
![Ilustrasi pencari kerja.[Pixabay.com/Athree23]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/09/02/23544-ilustrasi-pencari-kerjapixabaycomathree23.jpg)
Jadi penasaran kan? Berikut ini beberapa alasan lulusan universitas sulit dapat kerja sesuai bidang menurut Framkie yang bisa jadi pertimbangkan.
1. Nilai Bukan Tolok Ukur
Framkie mengakui nilai memang penting, tapi yang jauh lebih penting dari itu adalah pengalaman. Pengalaman tentang dunia kerja dinilai sangat penting, sehingga lulusan universitas bisa dengan cepat mengikuti ritme pekerjaan.
"IPK bagus tapi tidak punya pengalaman akan sulit, jadi hanya dapatkan teori, tapi nggak coba untuk magang sulit," papar Framkie.
2. Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu
Baca Juga: Sisi Negatif dan Positif Jadi Fresh Graduate, Pernah Alami?
Bukan dalam arti kupu-kupu hewan sungguhan, tapi merupakan singkatan dari kuliah pulang-kuliah pulang. Sehingga selain mengikuti perkuliahan, mahasiswa tersebut tidak mengikuti kegiatan organisasi yang bisa sangat penting untuk membangun networking.