Suara.com - Keluarnya darah dari Miss V setelah berhubungan intim ternyata adalah hal yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Meskipun tergolong normal, kondisi yang biasa disebut dengan post coitalbleeding ini juga dapat menandakan sebuah penyakit. Lalu, apa saja penyebab Miss V berdarah setelah bercinta?
Lama dan juga banyaknya darah yang keluar setelah berhubungan seks bisa sangat bervariasi. Mungkin saja seseorang hanya akan mengeluarkan flek atau bercak darah setelah bercinta. Namun, pada sebagian orang, juga bisa terjadi perdarahan hingga perlu memakai pembalut dan berlangsung salama beberapa hari.
Penyebab Miss V Berdarah setelah Bercinta
Mungkin banyak di antara perempuan yang bertanya-tanya mengenai penyebab keluarnya darah dari Miss V setelah bercinta padahal mereka sedang tidak menstruasi. Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut.
1. Robekan Hymen
Robekan hymen atau selaput dara bisa menyebabkan keluhan keluar darah setelah bercinta. Banyak orang yang menganggap hal tersebut sebagai momen hilangnya keperawanan seorang wanita. Namun, sebaiknya pria dan wanita tidak langsung terpaku dengan anggapan ini.
Sebab, bentuk dan juga elastisitas selaput dara setiap wanita itu berbeda-beda. Mungkin saja saat pertama bercinta, hymen tidak robek sehingga Miss V tidak mengeluarkan darah. Selain itu, robekan pada selaput dara juga bisa terjadi selain dari aktivitas seksual, misalnya akibat terjatuh atau olahraga tertentu.
2. Kurang Lubrikasi
Kurangnya lubrikasi atau pelumas sebelum bercinta dapat menyebabkan luka yang jika dipaksakan dan ujungnya memicu perdarahan. Sederhananya, kurangnya lubrikasi ketika bercinta dapat berisiko menimbulkan lecet akibat gesekan penis pada Miss V.
Baca Juga: Sperma Masuk ke Miss V Saat Sedang Berenang Bikin Hamil? Dokter Boyke Kasih Jawab Begini
Akibatnya, darah akan keluar setelah berhubungan. Untuk memastikan jika lubrikasi sudah cukup, lakukan foreplay sampai vagina lembap sebelum melanjutkan ke penetrasi.
3. Iritasi Vagina
Salah satu penyebab umum keluarnya darah setelah berhubungan seksual yaitu iritasi vagina. Hal tersebut bisa terjadi lantaran seseorang baru pertama kali berhubungan atau sudah lama tidak melakukan hubungan seksual. Jadi, saat penis melakukan penetrasi ke dalam vagina, gesekannya dapat menimbulkan luka di sekitar saluran vagina.
4. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual (IMS) seperti halnya klamidia dan gonore dapat menimbulkan berbagai macam gejala pada vagina. Misalnya, gatal, nyeri panggul, sensasi terbakar, keputihan, hingga sering buang air kecil yang menyebabkan rasa sakit.
Setiap IMS mempunyai gejalanya masing-masing, namun peradangan akibat infeksi apa pun bisa menyebabkan pendarahan pada Miss V.
5. Peradangan leher rahim (Servisitis)
Servisitis adalah kondisi peradangan yang sering kali ditimbulkan oleh infeksi menular seksual. Misalnya, radang yang disebabkan karena berbagai kuman penyakit gonore, trikomonas, klamidia dan juga herpes.
Dalam kondisi servisitis, serviks akan memerah, bengkak, bernanah, dan mudah mengeluarkan darah jika terkena benturan. Hal ini salah satunya dapat terjadi ketika berhubungan seksual.
6. Radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
Radang panggul dapat terjadi saat organ kewanitaan pada bagian dalam panggul mengalami peradangan. Mulai dari indung telur, saluran telur, sampai rahim. Peradangan ini juga dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti demam, nyeri perut bawah, nyeri saat bercinta, dan perdarahan setelah berhubungan intim.
7. Vaginitis Atrofi
Vaginitis atrofi merupakan sebutan lain dari kekeringan vagina. Kondisi tersebut dapat terjadi saat produksi cairan di dalam vagina mulai berkurang. Umumnya terjadi setelah wanita memasuki usia menopause.
Vagina yang kering menyebabkan mudahnya mengalami luka ketika bercinta. Akibatnya, Miss v perdarahan yang serupa dengan perdarahan karena iritasi.
Nah, itulah beberapa penyebab Miss V berdarah setelah bercinta. Pada dasarnya, kondisi ini umum terjadi. Namun, jika diiringi dengan rasa sakit yang tak kunjung reda, darah tak berhenti mengalir hingga nyeri dan rasa sakit di area Miss V, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari