Suara.com - Klaim yang menyebut istri wajib orgasme, tidak hanya pria, agas bisa cepat hamil masih dipercaya banyak orang. Mitos atau fakta ya?
Melansir laman Breathe Ilo, proses pembuahan sel telur oleh sperma rupanya dapat terjadi tanpa istri orgasme terlebih dahulu. Artinya, istri tetap bisa hamil meskipun saat berhubungan seks ia tidak mendapatkan orgasme.
Dengan demikian, ketika ingin memiliki anak, tidak ada keharusan pihak istri orgasme. Meski begitu, orgasme sendiri sangat dibutuhkan wanita sebagai tingkat kepuasannya saat berhubungan seksual.
Sementara itu, ada juga pandangan kalau wanita orgasme itu akan meningkatkan peluang wanita untuk bisa hamil. Namun, pada kenyataannya belum ada studi jelas mengenai peningkatan peluang yang dikaitkan antara orgasme dan kehamilan.
Baca Juga: Perempuan Ini Ngaku Bisa Orgasme Tanpa Sentuhan, Tak Butuh Pasangan?
Perlu diketahui, ketika wanita orgasme, terdapat pelepasan berbagai hormon yang membuatnya bahagia. Bahkan, ketika wanita orgasme mereka dapat melakukannya berkali-kali. Oleh sebab itu, orgasme lebih berkaitan dengan kepuasannya saat berhubungan seks.
Untuk orgasme pada wanita, hal ini terdapat dua jenis yang berbeda. Orgasme tersebut yaitu klitoris dan vagina. Pada orgasme klitoris, biasanya wanita dapat keluar ketika bagian klitorisnya dirangsang oleh pria. Hal ini karena bagian klitoris sensitif sehingga menyebabkan wanita orgasme.
Sementara untuk orgasme vagina, hal ini terjadi ketika rangsangan di dalam Miss V melalui penetrasi. Rangsangan melalui penetrasi ini yang membuat pihak wanita mendapatkan orgasmenya.
Di sisi lain, terkait kehamilan justru wanita malah memiliki peluang meskipun hanya dengan precum pria. Hal ini karena ada beberapa sperma yang ikut pada cairan precum dan masuk ke dalam Miss V. Ketika masuk, sperma akan ikut dan terjadi pembuahan sel telur sehingga hamil.
Kesimpulan: Mitos
Baca Juga: Agar Sama-sama Capai Kepuasan, Psikolog Ungkap Jika Wanita Harus Diprioritaskan Orgasme Duluan Lho
Tidak ada keharusan istri untuk orgasme terlebih dahulu agar bisa hamil. Sebaliknya, suami yang ejakulasi di luar Miss V malah tetap berpotensi adanya kehamilan jika sperma ikut pada precum dan masuk ke vagina.