Suami Juga Bisa Jadi Penyebab Pasutri Sulit Punya Anak, Kualitas Sperma Jadi Tanda Infertilitas?

Kamis, 11 Mei 2023 | 21:10 WIB
Suami Juga Bisa Jadi Penyebab Pasutri Sulit Punya Anak, Kualitas Sperma Jadi Tanda Infertilitas?
Ilustrasi sperma. [ilustrasi/Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sulit punya anak kerap kali dikaitkan dengan kondisi kesehatan reproduksi perempuan. Padahal kesuksesan kehamilan dipengaruhi dari kualitas sel telur perempuan dan sperma suami.

Kesulitan punya anak yang dialami pasangan suami istri (pasutri) itu bisa dikatakan mandul atau infertilitas bila memenuhi tiga kriteria.

"Definisinya pasangan pasutri alami infertilitas, tidak bisa melahirkan bayi hidup setelah satu tahun menikah padahal sudah hubungan seksual rutin 2-3 kali seminggu dan tanpa alat kontrasepsi," jelas dokter spesialis andrologi dan seksologi Dr. dr. Silvia Werdhy Lestari, M.Biomed, Sp. And saat temu media Rumah Sakit Pondok Indah di Cikini, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, lanjut dokter Silvia, penyebab kemandulan disebabkan 40 persen laki-laki dan 40 persen perempuan juga 20 persen lainnya tidak diketahui atau karena faktor genetik.

Baca Juga: Kabur Usai Tabrak Pasutri di Bekasi hingga Tewas, Ini Alasan Prada MW

ilustrasi sperma. (Shutterstock)
ilustrasi sperma. (Shutterstock)

Pada laki-laki, penyebab kemandulan erat kaitannya dengan kualitas sperma. Dokter Silvia mengatakan, kualitas sperma itu bisa disebabkan karena gangguan hormon sampai gangguan ereksi.

Namun, berbeda dengan perempuan, berbagai gangguan reproduksi itu tidak bergejala. Sehingga, laki-laki tidak menyadari kalau dirinya mengalami kemandulan.

"Gangguan hormon pada laki-laki gak bergejala. Gak kaya perempuan yang kalau siklus haid kacau balau pasti sadar ada yang salah pada tubuhnya. Sedangkan kalau gangguan hormon testosteron pada laki-laki itu yang kena duluan pasti sperma," kata dokter Silvia.

Penyebab kemandulan pada pria kebanyakan akibat gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, memakai narkoba, konsumsi makanan tidak sehat. Juga paparan radiasi, stres berat, hingga konsumsi obat tertentu terutama obat depresi, darah tinggi, dan obat skizofrenia.

"Itu semua juga bisa menurunkan sperma," imbuh dokter Silvia.

Baca Juga: Prada MW Resmi Tersangka dan Terancam 6 Tahun Penjara Imbas Sopir Danbrigif Tabrak Pasutri di Bekasi hingga Tewas

Untuk mengatasi hal tersebut, pria bisa melakukan terapi hormon dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Tetapi sebelumnya, dokter biasanya akan menyarankan para suami untuk melakukan tes sperma untuk mengetahui kualitas dan jumlah dari sel tersebut.

"Manfaay tes sperma itu untuk mengetahui jumlah, gerak, dan bentuk dari sperma," ujar dokter Silvia.

Terapi hormon maupun jenis pengobatan lainnya biasanya dilakukan dalam waktu maksimal enam bulan. Bila setelahnya pasutri tidak juga kunjung hamil secara alami, dokter bisa jadi menyarankan pilihan lain, salah satunya bayi tabung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI