Suara.com - Bali hingga kini masih menjadi salah satu destinasi tujuan bagi para wisatawan mancanegara. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisman yang datang langsung ke Provinsi Bali pada bulan Desember 2022 tercatat sebanyak 377.276 kunjungan.
Bahkan, angka tersebut naik 31,27 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 287.398 kunjungan. Namun, seringkali ada sejumlah wisman yang kesulitan untuk menukar uang asing ke rupiah. Terlebih belakangan banyak turis yang lebih suka bertransaksi tidak dengan uang tunai, atau cashless.
Oleh karena itu, BaliCash, startup fintech yang bergerak di bidang money converter digital, memperkenalkan solusi cashless untuk turis asing dan Warga Negara Asing (WNA) yang berbelanja di Bali. Platform ini mengonversi berbagai mata uang ke Rupiah, memudahkan pengguna dalam bertransaksi tanpa harus menukarkan uang secara fisik.
![Ilustrasi balikan dengan mantan (Unsplash.com/bob oh)](https://media.suara.com/pictures/original/2023/04/18/67697-ilustrasi-balikan-dengan-mantan-unsplashcombob-oh.jpg)
"Sebagai platform digital sistem pembayaran berbasis e-money, kami bekerja sama dengan beberapa bank terkemuka di Indonesia untuk menyediakan solusi transaksi yang efisien dan aman, dengan menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS), platform ini memudahkan turis asing dalam melakukan transaksi harian di berbagai merchant di Bali, maupun merchant di seluruh Indonesia," kata CEO of BaliCASH, Penke Pancapuri dalam keterangannya, baru-baru ini.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Sebuah Rumah di Jalan Werkudara Legian, Bali
Platform ini merupakan bagian dari strategi Bali One Gate yang diinisiasi oleh startup teknologi lokal Bali, yaitu balicash.money dan hallobali.id. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendukung kedaulatan pariwisata di Bali dengan mengintegrasikan teknologi digital yang memudahkan turis asing dan meningkatkan perekonomian setempat.
"Dengan, turis asing tidak perlu lagi mengkhawatirkan proses penukaran uang yang rumit dan biaya tambahan. Selain itu, platform ini juga memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan memantau transaksi mereka secara real-time melalui aplikasi," kata Penke
Lebih lanjut, Penke mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan layanan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan turis asing, serta mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Bali.