Suara.com - Bagi beberapa pasangan kerap merasa sulit untuk memiliki anak, padahal telah berhubungan seks berkali-kali. Bahkan, beberapa pasangan telah mencoba untuk berhubungan seks setiap hari. Namun, cara tersebut tetap tidak berhasil.
Menanggapi hal tersebut, Dokter spesialis kandungan dan seksolog, Dokter Boyke menjelaskan, untuk memiliki anak memang terkadang tidak mudah. Hal ini bisa saja karena hubungan seks dilakukan bukan pada saat masa subur, atau kualitas sperma yang kurang baik.
Oleh sebab itu, berhubungan seks setiap hari nyatanya tidak menjamin mudah memiliki anak. Bahkan, berhubungan seks setiap hari tidak begitu disarankan. Dokter Boyek mengatakan, hal ini karena sperma diproduksi tiga setiap tiga hari.
Ketika dipaksa untuk berhubungan seks setiap hari, nantinya sperma yang masuk masih muda. Sementara sperma muda belum memiliki kemampuan untuk membuahi sel telur. Oleh sebab itu, berhubungan seks setiap hari tidak mempercepat kehamilan.
“Paling tidak tiga hari, karena sperma itu diproduksi tiga hari. Kalau terlalu sering karena lagi doyan-doyannya, itu juga nanti yang keluar sperma-sperma muda. Dia tidak bisa membuahi si sel telur, masih muda. Jadi tunggu tiga hari,” jelas Dokter Boyke dalam video yang diunggah di kanal Youtube TonightShowNet, dua tahun lalu.
Untuk mempercepat kehamilan, Dokter Boyke menyarankan pasangan berhubungan seks pada masa subur. Pasangan menghitung kesuburan dari haid hari pertama. Selain itu, seks yang dilakukan juga selang-seling agar tidak setiap hari. Dengan demikian, sel telur dan sperma saat berhubungan seks aja berkualitas.
“Hubungan seks di saat masa subur, hari ke berapa? Hari ke-11 sampai dengan hari ke-17 dihitung dari haid yang pertama. Jadi kalau haidnya tanggal 2, tanggal 11, 13, 15, 17 hubungan seks, 19 juga. Karena kita tahu sel telur usianya tiga hari, sperma juga, jadi di antara itu dia bisa terjadi kehamilan,” ucap Dokter Boyke.
Selain masa kesuburan, posisi rahim juga memengaruhi. Dokter Boyke menjelaskan, pasangan harus tahu posisi rahim berada di depan atau belakang. Mengetahui hal ini dapat membuat pasangan dapat menentukan gaya bercinta yang tepat.
“Kita enggak tahu nih kamu letak rahimnya ke depan atau belakang. Kalau ke depan dari atas, kamu di bawah suaminya di atas. Tapi kalau kamu ke belakang 30 persen wanita Indonesia itu retrofleksi, nah itu harus dari belakang, jadi kamu nungging dilanjutkan dari belakang, Itu membantu peluang kehamilan,” pungkasnya.