Suara.com - Seksolog Dokter Boyke Dian Nugraha ungkap penyebab gairah seks ibu menyusui menurun. Bahkan gairah seks memuaskan suami tidak seperti awal menikah atau sebelum melahirkan. Bagaimana cara merangsang agar kembali bergairah?
Dalam acara live IG @sensitif_id beberapa waktu lalu, dokter Boyke mengingatkan para suami untuk memahami istri 'tidak mood' berhubungan intim saat menyusui adalah hal wajar.
"Para ayah harus sadar bahwa hormon menyusui itu menekan hormon estrogen atau hormon seks. Sebenernya itu mekanisme alami, supaya si bunda itu bener-bener bisa menyusui dengan cukup untuk si bayi," ujar Dokter Boyke.
Namun para suami jangan patah semangat, karena bukan berarti selama periode menyusui 2 tahun istri akan terus tidak berselera. Suami tetap bisa kok pelan-pelan merangsang hasrat seksual ibu menyusui di titik sensitif, dengan catatan tidak terburu-buru.
Baca Juga: Cerita Dokter Boyke Pasiennya Hamil Gara-gara Sperma Meleleh ke Miss V, Masih Perawan Dong?
"Jangan pada daerah sekitar payudara, jangan! Karena itu akan dipakai oleh si bayi untuk menyusui. Kalau pada payudara kasihan istrinya, dia selain sakit air susu juga keluar, jadi seksnya juga tidak nikmat lagi,"
"Selain sentuhan dan ciuman, jangan lupa juga mulai mencari titik-titik sensitif baru pengganti payudara. Kaki, bagian paha bagian dalam atau betis itu juga bisa sebagai pengganti daripada payudara," lanjut Dokter Boyke.
Sementara itu mengutip Intimate Wellness Instute, Sabtu (6/5/2023) mengungkap penelitian 92 persen perempuan yang masih menyusui menghindari hubungan seks melalui vagina. Ini berarti hampir semua ibu menyusui tidak menerima penetrasi Mr P ke Miss V.
Kondisi ini disebabkan karena fisiologis perempuan memiliki lebih banyak hormon oksitosin dan prolaktin setelah melahirkan. Bahkan kondisi ini bisa berlangsung terus menerus selama proses menyusui selesai.
Menariknya, perempuan menyusui memang tetap butuh keintiman dari pasangannya tapi bukan hubungan seks. Perempuan menyusui justru lebih butuh perhatian secara fisik dan emosional dari pasangannya seperti pelukan, dukungan semangat, dan kasih sayang.
Ditambah saat proses menyusui perempuan mudah lelah. Apalagi jika sendirian merawat bayi baru lahir, dan di saat bersamaan harus memulihkan diri setelah melahirkan.
Hasilnya ibu menyusui tidak punya waktu istirahat yang cukup, bisa meningkatkan hormon kostisol atau hormon stres setelah melahirkan. Jadi tidak heran saat suami tidak bisa memberikan dukungan, ibu menyusui mudah cemas, stres, jengkel hingga pening yang merusak gairah seksual.