Yudo Andreawan Disebut Polisi Gangguan Bipolar, Bisa Sembuh Gak Sih?

Sabtu, 06 Mei 2023 | 12:32 WIB
Yudo Andreawan Disebut Polisi Gangguan Bipolar, Bisa Sembuh Gak Sih?
Yudo Andreawan alias YA tersangka kasus penganiayaan ditangkap pada Kamis (14/4/2023) dini hari tadi. [Suara.com/Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yudo Andreawan alias YA yang viral karena diduga stalker dan mengamuk di beberapa tempat mengidap gangguan bipolar, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Pertanyaannya, bisakah gangguan mental bipolar disembuhkan?

Kondisi bipolar Yudo disebut jadi sebab aksi pengrusakan, penguntitan dokter gigi hingga meresahkan masyarakat di sekitarnya. Hasilnya Yudo direkomendasikan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat.

"Hasil rekomendasi dokter RS Polri dengan diagnosa bahwa saudara Yudo Andreawan menderita gangguan Bipolar," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (4/5/2023

Mengutip Webmd, gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati ekstrim yang bisa sangat tinggi atau mania hingga sangat rendah yakni depresi.

Baca Juga: Dirujuk ke RS Jiwa Grogol, Polisi Sebut Yudo Andreawan Didiagnosa Gangguan Bipolar

Yudo Andreawan. (Dok: Twitter/Istimewa)
Yudo Andreawan. (Dok: Twitter/Istimewa)

Belum ada obat untuk gangguan mental bipolar ini, yang ada hanyalah terapi perilaku dan kombinasi untuk membuat suasana hati lebih stabil sehingga gejala bipolar tidak sering kambuh.

Selama obat dan terapi dilakukan, orang dengan gangguan bipolar bisa hidup selaiknya orang normal, hidup lebih produktif dan penyakitnya bisa dikendalikan.

Lantaran tidak bisa disembuhkan, membuat bipolar dianggap sebagai penyakit mental seumur hidup, dan berisiko kambuh sewaktu-waktu. Agar bipolar terkontrol, pasien juga membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Bahkan, ada temuan yang menunjukkan tersedianya dukungan sistem sosial akan meningkatkan kesempatan kerja pada orang dengan gangguan bipolar, dibandingkan dengan pasien tanpa dukungan.

Adapun gejala bipolar meliputi dua jenis yakni depresi dan manik. Saat bipolar tahap depresi kambuh, pasien bisa mengalami kesedihan yang sangat parah bahkan hingga memicu keinginan bunuh diri.

Baca Juga: Yudo Andreawan 'Si Pembuat Onar' Dikirim ke RSJ Grogol, Alami Gangguan Jiwa

Sedangkan saat bipolar tahap manik kambuh, pasien bisa sangat gembira berlebihan, ingin terlihat lebih eksistensi dan merasa dirinya sangat berharga. Tapi tahap depresi dan manik ini bisa berubah drastis tiba-tiba tanpa adanya pemicu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI