Suara.com - Setelah menikah banyak suami istri kaget tidak bisa mengimbangi gairah seksual pasangannya di ranjang. Gimana ya cara mengatasinya, termasuk ciri hiperseksualitas gak sih?
Seksolog Dokter Boyke mengatakan hiperseksualitas atau hiperseks adalah penyakit yang harus ditangani serius, karena bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.
"Hiperseks adalah orang-orang yang sakit. Sebetulnya dia itu benar-benar membutuhkan cinta. Untuk mengkompensasinya, dia menjadi hyperseks, semua kegiatan dia dihubungkan dengan seks," ujar Dokter Boyke melalui konten TikTok @pasutriseru dikutip suara.com, Kamis (4/5/2023).
Hypersex atau hiperseksualitas adalah gangguan yang membuat seseorang mengalami kecanduan seks. Orang dengan hiperseks punya dorongan seksual tinggi dan terobsesi dengan aktivitas seksual.
Baca Juga: Bisakah Mr P Bisa Diperbesar? Dokter Boyke Bilang Malah Gampang Patah
Dokter menambahkan, orang dengan hiperseks bisa melakukan hubungan intim 4 hingga 7 kali sehari seolah tidak pernah terpuaskan, karena baginya hubungan seks adalah segalanya.
"Pulang ke rumah istrinya udah nggak tahan, dia mau pergi begituan. Makan siang alasannya ke kantor, tapi begituan sampai 2 kali. Nanti sebelum pulang begituan lagi, malam begituan lagi," tambah Dokter Boyke.
Melansir AARP, Pakar Seks Michael Casthleman mengatakan 2 dari 3 kasus lelaki cenderung memiliki libido atau hasrat seksual lebih tinggi dibanding perempuan.
Namun sebelum buru-buru ajak pasangan ke psikiater karena dianggap hiperseks, perbedaan hasrat seksual pasangan suami istri masih bisa kok diatasi dengan 7 cara sebagai berikut:
1. Cari Tahu Apa yang Dibutuhkan
Baca Juga: Cara Cari Titik Rangsang Pasangan Saat Hubungan Intim, Dokter Boyke: Jangan Lupa Mandi Bersama
Sebelum melakukan berhubungan badan, cari apa yang ingin didapatkan dari pasangan selain seks. Misalnya pelukan, ikut acara sosial dan saling menyayangi satu sama lain, cobalah komunikasikan keinginan itu pada pasangan agar saling mengerti
2. Diskusi Frekuensinya
Jika pasangan ingin seks dua kali seminggu, tapi yang lain puas hanay dengan sebulan sekali. Daripada bertengkar bertemulah di tengah, dengan ambil frekuensi rata-rata agar lebih adil.
3. Seks Terjadwal
Cara ini penting untuk meyakinkan pasangan dengan libido tinggi tidak mendapat harapan kosong. Ditambah bagi pasangan dengan libido rendah bisa lebih yakin, seks hanya terjadi saat jadwal yang sudah ditentukan.
4. Patuhi Jadwal Seks
Jangan bertengkar tentang jadwal berhubungan seks, karena pasangan harus mematuhinya. Misalnya pasangan dengan libido tinggi dilarang merengek karena ingin lebih banyak hubungan intim.
Begitu juga pasangan dengan libido rendah, tidak boleh membatalkan waktu berhubungan seks maupun menundanya jika tidak mendesak.
5. Konsultasi dengan Profesional
Jika merasa sudah melakukan berbagai cara di atas tapi tidak kunjung menemui titik tengah, atau bahkan jadi sumber pertengkaran cobalah menemui pakar sebagai penengah. Seksolog, psikolog, atau psikiater akan membantu mencari jalan keluar yang adil bagi pasangan.