Suara.com - Tasya Kamila memutuskan untuk menyekolahkan anaknya Arrasya di Amerika Serikat. Namun, dua hari pertama bersekolah Arrasya rupanya belum bisa beradaptasi dan terus menangis di kelas.
Alhasil, bocah empat tahun itu pun belum mengikuti pelajaran sampai selesai. Pada hari kedua, Arrasya bahkan menangis sampai muntah di kelas.
"Laporan dari papa @randibachtiar, gt sampe di sekolah Arr lgs muntah 2x," cerita Tasya lewat Instagram story pribadinya.
Saat melakukan panggilan video dengan Tasya, Arr sudah menangis keras dan langsung meminta untuk pulang.
Baca Juga: Agak Lain, Arrasya Putra Tasya Kamila Suka Koleksi Kipas Angin, Publik: Gedenya Jadi Engineer
"Minta pulang dgn alasan "aku batuk Mamaa aku muntah tadi, aku mau pulang. Besok aku sekolahnya Good Boy"," kata Tasya menirukan perkataan anaknya.
Akhirnya gurunya pun mengizinkan Arrasya pulang dan meminta Tasya juga Randi mencoba kembali antarkan Arrasya bersekolah keesokan harinya.
Sekolah memang menjadi lingkungan baru bagi anak. Bisa jadi banyak penyebab anak menangis ketika hari pertamanya masuk kelas. Tetapi, kemungkinan besar penyebab anak menangis karena ia merasa tidak cukup percaya diri bersama lingkungan baru tersebut.
Dikutip dari Parenting, untuk mengatasi hal tersebut, orang tua jangan dulu menuntut anak untuk berprestasi terlalu tinggi. Komunikasikan hal ini dengan pihak sekolah agar tuntutan akademik untuk si kecil tidak disamakan dengan tuntutan akademik anak lain.
Jika anak tidak berhasil menyelesaikan tugasnya sesuai dengan batas waktu yang diberikan, tak perlu dimarahi, apalagi dihukum. Tetap berikan pujian atas pencapaian yang telah dilakukan dan doronglah untuk terus berusaha menjadi lebih baik setiap harinya.
Baca Juga: Tasya Kamila Ajarkan Arrasya Konsep Keuangan Sejak Balita, Emangnya Penting Bocah Ngerti Soal Duit?
Di akhir jam pelajaran, guru bisa memberi kesempatan menyelesaikan tugasnya yang belum selesai. Orang tua pun harus sangat sabar dalam mendampingi anak saat belajar. Usahakan agar proses belajarnya tetap menyenangkan dan tidak menekan. Sehingga anak tidak merasa stres dan tertekan.