Suara.com - Ketika bercinta, sejumlah pasangan membutuhkan bantuan pelumas agar lebih nyaman. Pelumas untuk berhubungan seks pun cukup beragam.
Salah satu pelumas yang sering digunakan adalah baby oil. Minyak aromaterapi ini biasanya digunakan untuk memijat bayi.
Kendati demikian, sejumlah orang justru menggunakannya untuk memudahkan penetrasi. Lantas, apakah penggunaan baby oil untuk pelumas aman?
Akun TikTok boykewomenscare berbagi jawaban seksolog senior, Dokter Boyke, terkait hal ini. Video yang dibagikan adalah ketika Dokter Boyke menjadi narasumber di program televisi Tonight Show.
Baca Juga: Dokter Boyke Tak Sarankan Gaya Seks Hardcore saat Hamil: Nanti Anak Bisa Jadi Penakut
Saat itu, salah satu host, Vincent Rompies, bertanya soal keamanan penggunaan baby oil sebagai pelumas.
"Mau nanya, kayak penggunaan baby oil untuk sebagai pelumas, mungkin keadaannya terdesak ya, jadi yang ada baby oil," tanya Vincent.
Dokter Boyke yang mengerti maksud pertanyaan Vincent kemudian menjawab hal tersebut. Menurutnya baby oil sering digunakan ketika wanita sudah memasuki usia menopause.
"Sebenarnya baby oil itu kan digunakan kalau yang wanitanya sudah memasuki usia-usia menopause, sudah mulai kering atas misalnya ada kelainan infeksi atau hormon," jawab dokter Boyke.
"Tapi kita mesti lihat baby oil itu juga kan minta ya. Kan kita lebih aman menggunakan yang dasarnya adalah air," lanjutnya.
Baca Juga: Terkuak Alasan Aura Kasih yang Pilih untuk Menutup Diri dari Pria, Ternyata karena Ini
Penggunaan pelumas berbahan dasar air memang lebih disarankan. Pasalnya pelumas berbahan dasar air lebih mjudah terserap dan menghindari adanya kemungkinan infeksi.
"Dengan air itu, dia lebih mudah diserap dan juga tidak mengandung zat berbahaya. Kalau minyak itu lebih berbahaya," ungkap dokter Boyke.
Sementara itu, hingga Rabu (3/5/2023), video ini sudah ditonton oleh lebih dari 2 ribu akun di TikTok.