Suara.com - Nama Virgoun menjadi sorotan setelah perselingkuhannya dengan wanita bernama Tenri Anisa dibongkar oleh sang istri. Virgoun langsung mendapat banyak hujatan dari warganet. Apalagi, ia dinilai sudah berhijrah untuk mendalami ajaran Islam.
Namun, rupanya di balik penilaian warganet itu, vokalis Last Child ini sangat tidak suka disebut hijrah. Hal ini karena penggunaan hijrah itu jadi membuat warganet sering menilainya dan merasa paling benar untuk mengingatkannya.
“Yang gua paling bete itu masalah hijrah itu. Banyaklah yang sok kaaffah banget tuh, yang udah kelewat banget sok paling benar. Maksudnya yang hashtag 'sekedar mengingatkan' gitu kan bikin bete," ujar Virgoun dalam video yang diunggah di kanal Youtube The Leonardo’s dua tahun lalu.
Menurut Virgoun, dirinya hanyalah sedang belajar dan mendalami agama. Bahkan, ia terkadang kesal banyak orang yang mengingatkan. Padahal, di sisi lain ia juga mulai mengaji dan memahami Islam.
"Maksudnya, gue yang udah mulai belajar ngaji aja bete, apalagi liat teman-teman yang 'sekedar mengingatkan' apaan sih," sambung Virgoun.
Onadio Leonardo alias Onad sebagai pembawa acara podcast juga bertanya terkait proses yang dialami Virgoun, apakah hijrah atau sekadar belajar agama Islam. Virgoun menjawab, kalau ia sedang belajar dan tidak ada kata hijrah. Meski demikian, Virgoun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat ia hijrah.
“Lu emang bete di situ ya? Karena basicnya lu bukan hijrah, lu menggali agama Islam lebih dalam?” tanya Onad.
“Hmm (iya) gua lagi belajar, sebenarnya enggak ada kata hijrah sih karena sebenarnya kan gua berjalan nih. Cuma mungkin ntar arahnya ke mana tinggal terserah Allah aja gitu,” pungkas Virgoun.
Mengutip NU Online, makna hijrah sendiri berdasarkan harfiah yaitu ‘meninggalkan’. Artinya, hijrah merupakan peralihan menuju ke sesuatu lainnya. Hijrah sebagai kebulatan tekad untuk Allah dan rasul-Nya sebagaimana keterangan Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam.
Baca Juga: Selingkuhan Virgoun, Tenten Anisa Angkat Bicara, Inara Idola Rusli: Eling-eling
“Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW, ‘Siapa saja yang berhijrah kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Tetapi siapa yang berhijrah kepada dunia yang akan ditemuinya, atau kepada perempuan yang akan dikawininya, maka hijrahnya kepada sasaran hijrahnya.’ Pahamilah sabda Rasulullah SAW ini. Renungkan perihal ini bila kau termasuk orang yang memiliki daya paham.”
Sementara itu, dalam pemahaman maqashid al-syariah, hijrah dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Hijrah dilakukan karena keberadaanya di tempat kafir. Hijrah ini dilakukan mempertahankan diri dan agamanya dengan cara menghadapi serangan kafir harbi dalam rangka berdakwah.
- Hijrah dilakukan dalam meninggalkan komunitas ahli bid’ah. Ibnu al-Qashim menceritakan, ia pernah mendengar seorang pemimpin mengatakan tidak halal bagi seseorang berdiam diri di tengah komunitas pembenci para ulama.
- Hijrah dapat berarti meninggalkan lingkungan dari perbuatan-perbuatan haram. Hal ini karena berada di lingkungan tersebut dapat terjerumus sehingga meninggalkannya lebih baik.
- Hijrah demi menghindari kekerasan fisik. Jika berpotensi sebabkan korban bahkan kehilangan nyawa, berhijrah akan lebih baik.
- Hijrah untuk menghindari suatu penyakit tertentu.
- Hijrah untuk melindungi harta dan menjaga hak sesama.
Itu dia beberapa makna hijrah dari berbagai pandangan ulama. Pada dasarnya hijrah tidak selalu berkaitan dengan perubahan fisik, lokasi, dan perilaku. Namun, hijrah diartikan sebagai keyakinan batin seseorang untuk bertekad menjalankan segala sesuatunya karena Allah SWT.