Suara.com - Pertama kali berhubungan seks usai menikah kerap jadi momen tak terlupakan. Tapi kok setelahnya Miss V malah perih saat buang air kecil, normal nggak sih?
Perih saat buang air kecil setelah berhubungan seks pertama kali tidak hanya dialami perempuan, tapi juga dialami lelaki terhadap Mr P tidak peduli seberapa tua dan muda usianya.
Kondisi ini bisa terjadi karena kulit di sekitar alat kelamin sudah teriritasi saat berhubungan seks. Seperti kulit Mr P yang bereaksi terhadap kandungan dalam pelumas atau kondom.
Sedangkan pada perempuan bisa disebabkan Miss V yang belum terlubrikasi atau belum mengeluarkan cairan pelumas alami yang cukup sebelum berhubungan seks.
Baca Juga: Zoya Amirin Ingatkan Suami Jangan Salah Lubang saat Oral Seks Miss V, Apa Sih Bahayanya?
Selain itu ada juga beberapa sebab perih saat buang air kecil setelah berhubungan seks, seperti mengutip Live Healthily sebagai berikut:
1. Vagina Kering
Vagina atau Miss V kering dan kurang pelumas bisa membuat seks terasa menyakitkan. Bahkan rasa sakit ini bertambah parah saat air kencing melewati kulit yang terluka.
2. Hubungan Seks Kasar
Kegiatan ini juga disebut masokis, yakni aktivitas seksual yang melibatkan penyiksaan. Jika cara ini terus dilakukan, juga bisa melukai kulit di sekitar Mr P atau Miss V, sehingga nyeri saat buang air kecil.
Baca Juga: Dokter Boyke Bagikan Tips Kencangkan Miss V yang Longgar Pasca Melahirkan, Mau Tahu Caranya?
3. Sensitif Pada Alat Bantu Seks
Ada beberapa orang yang alergi pada kandungan dalam alat bantu seks, seperti pelumas, kondom lateks, busa atau mainan seks. Hasilnya kulit Miss V iritasi karena reaksi alergi, diperparah saat buang air kecil jaringan terasa seperti terbakar.
4. Infeksi Saluran Kemih
Kondisi ini juga disebut ISK, penyebab internal nyeri saat buang air kecil setelah berhubungan seks. Apalagi berhubungan seks bisa meningkatkan risiko bakteri masuk ke ke saluran kemih.
5. Gejala Infeksi Menular Seks (IMS)
IMS adalah infeksi virus atau bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom atau kontak kelamin langsung. Beberapa IMS seperti klamidia, gonorea, trikomoniasis, genital herpes dan sebagainya.