Suara.com - Dokter sekaligus seksolog Boyke Dian Nugraha berbagi tips berhubungan intim saat istri sedang hamil.
Berhubungan intim merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap pasangan suami istri. Tetapi, saat istri sedang hamil tentunya muncul kekhawatiran saat akan berhubungan.
Ada pun anggapan soal berhubungan saat istri hamil bisa mengganggu janin. Lantas benarkah begitu?
Pada sebuah video singkat berdurasi 2 menit 19 detik yang diunggah pemilik akun TikTok @dirxxxx pada 8 Februari 2023, menurut dr. Boyke, sebelum berhubungan intim harus memastikan terlebih dulu riwayat kehamilannya.
Baca Juga: Denise Chariesta, Hamil tanpa Suami hingga Idap Penyakit Autoimun
“Hubungan seks di saat kehamilan ini harus dilihat riwayat kehamilannya. Apabila kehamilan pertama rada lama apalagi sampai bantuan dokter, jangan dulu deh,” katanya, dikutip pada Kamis (27/4/2023).
Dokter Boyke lebih menyarankan saat usia janin sudah memasukin 18 minggu, sudah aman untuk berhubungan karena ari-ari sudah terbentuk dan kondisi janin mulai kuat.
Selanjutnya pastikan untuk melakukan USG terlebih dulu di awal kehamilan untuk mengetahui posisi ari-ari.
Jika posisi ari-ari berada di bawah dan ibu sempat mengalami perdarahan, dikatakan dr. Boyke untuk lebih baik jangan dulu berhubungan karena akan membahayakan keselamatan janin juga ibunya.
Hal yang tak kalah penting saat akan berhubungan intim di kala istri sedang hamil adalah posisi.
Baca Juga: Denise Chariesta Tegaskan Janinnya Bukan Anak Haram, Loh Emangnya Nikah?
“Tapi posisi inget, minak jinggo. Miring enak nungging monggo atau posisi duduk juga boleh,” tuturnya.
Namun di samping itu semua, dr. Boyke juga memperingatkan untuk para suami agar tidak nekat ‘jajan’ karena posisi istri yang sedang hamil. Lalu mencoba berhubungan intim lagi dengan istri ketika kehamilannya sudah besar.
Pasalnya, hal itu akan berdampak buruk bagi kesehatan satu keluarga. Yakni menularkan penyakit seksual atau kelamin bahkan dapat menyebabkan bayi cacat lahir.
“Banyak istri lagi hamil ini suaminya jajan. Dia menurunkan penyakit kelamin ke si bayinya, beberapa bayi lahir cacat. GO (gonore) malah matanya (anak) buta.”
Shilvia Restu Dwicahyani