Suara.com - Seksolog membeberkan usia lelaki memiliki hasrat seks paling tinggi, akibat pengaruh hormon. Usia berapa sih?
Dikatakan Seksolog, dr. Haekal Anshari lelaki usia 20 hingga 30 tahun merupakan periode lelaki paling perkasa dan liar di ranjang. Hal ini terjadi karena hormon reproduksi atau testosteron mencapai kadar puncak optimalnya. Hormon ini mempengaruhi fungsi seksual seperti libido, ereksi Mr P, ejakulasi hingga orgasme.
"Hormon ini juga mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seperti stamina, daya tahan tubuh, fungsi kognitif, emosi, agresivitas, hingga keinginan untuk mendominasi," ujar dr. Haekal melalui konten edukasi di akun Instagram pribadinya, Sabtu (29/4/2023).
Berikut ini beberapa sebab lelaki muda suka fantasi seksual menurut dr. Haekal:
Baca Juga: Dokter Boyke Ungkap Bahaya Gunakan Tisu Magic saat Berhubungan Seks
1. Pengaruh Lingkungan
Pola asuh lelaki yang besar di budaya patriarki cenderung mendominasi hubungan seksual kepada pasangannya, yang membuatnya jadi seseorang pengeksplor atau suka fantasi seksual.
"Seorang eksplorer menjadikan orang lain atau pasangan seksnya hanya sebagai objek seksual semata," papar dr. Haekal.
2. Pengalaman Seks Tanpa Pendidikan
Seorang lelaki yang lebih dulu melakukan hubungan seks tapi sebelumnya tidak mendapat edukasi seksual, dengan alasan membahas hubungan intim dianggap hal tabu sehingga mudah terpapar mitos.
Baca Juga: Tak Pandai Akting, Adegan Seks Siskaeee Usai Sholat Dihujat Mirip Mau Dicabut Nyawa
"Apabila sering mengakses pornografi dalam berbagai bentuk, maka akan cenderung memandang seksualitas hanya sebagai pemuas alat kelamin saja. Padahal seks juga menyangkut pikiran, hati, perasaan dan emosional orang lain," jelasnya.
3. Sudah Punya Penghasilan
Punya penghasilan tapi masih menganggap syarat nikah cukup berat, membuat lelaki muda cenderung lakukan fantasi seksual, bahkan lakukan perilaku berisiko, tertantang berbagai posisi seks, hingga rela membayar pengalaman seksual.
"Hal ini meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS), kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), pelecehan dan kekerasan seksual hingga kecanduan seks," terang dr. Haekal.