Suara.com - Virgoun blak-blakan mengaku sudah tidak mencintai istrinya, Inara Rusli dan hanya mempertahankan rumah tangga demi anak. Boleh nggak sih seperti itu?
Setelah masalah rumah tangganya terkuak dan menghebohkan publik, Virgoun membenarkan tuduhan istrinya terkait aksi perselingkuhan yang dilakukan hingga permintaan poligami.
"Saya akui saya salah, saya khilaf dan saya sama sekali tidak membenarkan segala apa yang telah saya lakukan," ujar Virgoun melalui kanal YouTube pribadinya, dikutip suara.com, Sabtu (29/4/2023).
Meski sudah tidak mencintai istrinya, Virgoun mengaku tetap berusaha mempertahankan rumah tangga demi ketiga anaknya yang dilahirkan dari rahim Inara Rusli.
Baca Juga: Selingkuhan Virgoun Serang Balik Inara Rusli: Suamimu yang Duluan Ngejar Saya!
"Saya mohon maaf yang paling besar adalah untuk anak-anak saya, anak-anak saya menjadi hidup dan mati saya. Mereka adalah alasan saya mempertahankan semuanya sampai detik ini, sampai saat ini saya menulis statement," jelas Virgoun.
Melansir Psychology Today, banyak orangtua percaya perceraian akan berdampak buruk pada anak-anak, sehingga merasa tidak masalah berkorban perasaan dan pilih tetap bersama demi kebaikan sang buah hati.
Faktanya dari hasil penelitian menyebutkan bertahan demi kebaikan anak hanya bersifat sementara, dan memang anak merasa aman saat merasa orang tuanya saling mencintai. Ini karena perpisahan meresahkan dan membuat stres.
Sedangkan dalam jangka panjang, perceraian bisa memberikan dampak anak lebih bahagia. Terlebih jika anak dihadapkan pemandangan orangtua yang bertengkar, cekcok, dan sering berdebat hampir setiap hari.
Tapi setelah perceraian anak-anak akan merasa lega, lebih bebas dari ketegangan hingga bisa menghirup udara lebih sehat.
Baca Juga: Sudah Berzina, Virgoun Sebut Main Perempuan Dosa
Apalagi jika setelah perceraian, masalah keluarga bisa ditangani dengan baik, anak hanya akan alami gangguan sementara tapi akan lebih lebih kuat di masa depan.
Jadi jangan coba-coba menjadikan anak sebagai kunci kebahagiaan orangtua, karena pernikahan yang berhasil harus diusahakan dari pasangan suami istri itu sendiri.