Suara.com - Penyanyi Virgoun disebut pasangan manipulatif karena memberikan love bombing dan silent treatment pada Inara Rusli agar diizinkan poligami dengan selingkuhannya.
"Hampir tiap hari dikasih roller coaster effect (love bombing-silent treatment) cuma agar supaya saya menyetujui ide poligami menikahi perempuan pelacur yang sebelumnya dia sudah sepakat, dan menandatangani perjanjian di atas materai agar tidak mengulangi maksiat dan menemui perempuan itu lagi," ungkap Inara di Instagram story @mommy_starla beberapa waktu lalu.
Love bombing adalah perilaku mengandalkan sanjungan, perhatian, dan hadiah berlebihan untuk memanipulasi hingga mengendalikan emosi maupun tindakan pasangannya.
Sedangkan silent treatment menurut situs Choosing Therapy adalah menolak berkomunikasi secara verbal dengan seseorang, dan sering digunakan sebagai hukuman.
Perilaku manipulatif sangat berbahaya dan bisa termasuk tindakan pelecehan emosional, karena dilakukan dengan tujuan mengontrol, menguasai, bahkan mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadinya.
Berikut ini tanda pasangan manipulatif yang harus diwaspadai pendiri Amavi Therapy Center, Janika Veasley mengutip Insider, Kamis (27/4/2023).
1. Manfaatkan Ketidaknyamanan
Para manipulator bisa sangat ahli memanfaatkan rasa tidak nyaman, kekurangan dan ketakutan untuk menjatuhkan korbannya.
Misalnya membuat tidak aman ketika sedang merasa sedih, atau menunjukan kekurangan korban atau pasangannya di depan orang lain.
2. Ajak Orang Lain Bekerjasama
Pasangan manipulatif sering mengajak orangtua, sahabat atau orang sekitarnya agar mendukungnya, sehingga orang lain di luar hubungan membujuk dan meyakinkan korban agar memenuhi keinginan pelaku.
3. Sering Melanggar Batas
Korban sering meminta untuk tidak lakukan hal yang tidak disukai, tapi pasangan manipulatif malah sering melakukannya. Melanggar larangan ini selalu dilakukan, bahkan kerap tidak peduli keluhan pasangannya.
4. Paksa Mencocokan Diri
Biasanya pasangan manipulatif sebisa mungkin mencocokan dan menyakinkan bahwa ia dengan korban memiliki banyak persamaan, serta saling terikat satu sama lain.
Hasilnya korban merasa dimengerti dan diperhatikan, sehingga mudah terbuai serta jatuh dalam perangkap.
5. Alihkan Perhatian saat Salah
Saat korban merasa ada yang aneh dalam hubungannya, atau saat ingin membahas kesalahan pelaku tapi ada saja cara untuk mengalihkan pembicaraan agar tidak membahasnya. Bahkan mengerikannya, pelaku bisa berbalik menyalahkan korban sebagai sumber masalah.