Suara.com - Setelah Idul Fitri umat islam disunnahkan puasa 6 hari selama bulan Syawal. Tapi bagi yang masih punya hutang puasa Ramadhan, baiknya puasa Syawal dulu atau qadha dulu ya?
Sunnah puasa Syawal sebutkan Nabi Muhammad SAW, melalui hadis yang diriwayatkan Muslim dengan balasan pahala seperti satu tahun berpuasa.
"Barangsiapa yang puasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia sama dengan puasa setahun penuh," ungkap Rasulullah.
Mengutip Tebuireng Online, Kamis (27/4/2023) bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan, seperti perempuan haid wajib mengganti puasa atau qadha di luar bulan Ramadhan.
Baca Juga: 4 Jenis Puasa Ini bisa Dilakukan di Bulan Syawal, Pahalanya Luar Biasa Besar
Sehingga mereka yang belum mengqadha puasa dianggap belum menyempurnakan puasa Ramadhan, dan dilarang melaksanakan puasa Syawal sebagai sunnah.
Namun fikih merupakan hasil diskusi atau ijtihad para ulama. Sehingga ada saja yang berbeda pendapat dan menganggap puasa Syawal seperti salat qabliyah sebelum salat fardhu.
Hasilnya boleh melaksanakan puasa Syawal dulu baru kemudian qadha puasa Ramadhan. Tapi utang puasa ini harus karena uzur seperti haid, sakit atau musafir (perjalanan jauh).
Jika puasa Syawal, tapi tidak qadha puasa Ramadhan bukan karena uzur maka hukumnya haram. Ini karena puasa Ramadhan masuk kategori qadha fauri, yaitu kewajiban yang harus dilakukan secepat mungkin.
Namun sebagian besar ulama mengatakan, makruh melakukan puasa sunnah Syawal sebelum qadha puasa Ramadhan yang sudah jadi kewajibannya, seperti yang diterangkan Syamsuddin Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj.
Baca Juga: Bolehkan Menggabungkan Niat Puasa Qadha dan Puasa Syawal Secara Bersamaan? Simak penjelasannya!
Adapun puasa Syawal afdalnya atau utamanya dilakukan tanggal 2 hingga 7 Syawal segera setelah Idul Fitri, tapi tetap boleh dilaksanakan kapanpun selama bulan Syawal.