Suara.com - Jabatan Perwira Polda Sumatera Utara tak membuat Achiruddin Hasibuan jadi pelindung masyarakat, terbukti dengan membiarkan anaknya Aditya Hasibuan aniaya Ken Admiral. Pertanyaanya, benarkah genetik 'kasar' diturunkan?
Melalui video viral yang beredar, Achiruddin menyaksikan secara langsung bagaimana anaknya menganiaya Ken Admiral. Bahkan ia juga melarang teman-teman Ken untuk merelai dan menyudahi aksi anaknya.
Akibat perilakunya ini, riwayat perilaku kasar Achiruddin terkuak, salah satunya ia pernah lakukan kekerasan terhadap juru parkir, Najirman yang merupakan lansia berusia 64 tahun, sebagaimana diwartakan Metro Rakyat pada 2017 silam.
Melansir XCode Life, Kamis (27/4/2023) Para Peneliti University of Pittsburgh menemukan genetika bisa mempengaruhi perilaku mudah marah.
Salah satu gen yang mempengaruhi perilaku agresif itu yakni Gen 5 HTR2A, yang bertanggung jawab terhadap sinyal serotonin pasca sinaptik. Sehingga jumlah gen 5 HT inilah yang mempengaruhi sifat agresif seseorang.
Selanjutnya dari Gen 5 HTR2A ini berubah menjadi RSG311 yang disebut juga perubahan genetik single nucleotide polymorphism (SNP).
SNP inilah yang dikaitkan dengan potensi perilaku marah dan agresif. Bahkan tim peneliti Jepang, menemukan hubungan erat antara SNP ini dengan perilaku impulsif pada seseorang.
Sementara itu menurut penelitian yang dipublikasi di PubMed Central menyebutkan perilaku mudah marah secara konsisten terjadi di usia lebih dewasa, dan umumnya semakin menjadi saat menginjak usia remaja.
Tapi selain faktor genetik, ada juga faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku mudah marah.
Baca Juga: Anggota DPR Apresiasi Polri Respons Cepat Anak Perwira Polisi Lakukan Penganiayaan