Stok AMDK Galon Menipis Kala Arus Balik Mudik, Padahal Penting Untuk Asupan Tubuh

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 27 April 2023 | 09:02 WIB
Stok AMDK Galon Menipis Kala Arus Balik Mudik, Padahal Penting Untuk Asupan Tubuh
Ilustrasi air minum. (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stok air minum dalam kemasan (AMDK) galon di musim arus balik mudik terlihat mulai menipis di gudang-gudang distributor dan beberapa agen serta ritel-ritel modern. Situasi ini diduga akibat dampak pelarangan angkutan truk sumbu tiga untuk AMDK di masa mudik lebaran.

Selain itu, cuaca ekstrem membuat pembelian meningkat dan jadi sebab di beberapa agen penjualan semakin menipis. Di sebuah agen yang berada di wilayah Cimanggis Depok misalnya, stok air galon hanya tersisa 10 galon saja. Menurut penjelasan dari pemiliknya yang bernama Suyatno, pembelian air galon pada masa-masa lebaran ini meningkat tajam.

“Banyaknya pesanan dari masyarakat itu, mungkin juga karena cuaca yang sangat panas sekarang ini. Yang biasanya Cuma 50 galon per hari, tapi saat ini penjualan bisa mencapai 100 galon per harinya,” ujarnya.

Ilustrasi air minum. (Dok: Istimewa)
Ilustrasi air minum. (Dok: Istimewa)

Dia mengaku masih menunggu pengiriman stok lagi dari distributor. “Tapi, katanya stok di gudang distributornya masih kosong,” katanya.

Baca Juga: Kulit Berminyak Juga Butuh Hidrasi, Pilih Produk Skincare yang Tepat

Kondisi serupa juga dialami beberapa agen AMDK galon dan ritel-ritel modern yang berada di daerah Ciledug, Tangerang Selatan. Di sebuah agen di Ciledug terlihat ada 500-an galon kosong yang ditumpuk di gudangnya. Menurut pemiliknya, Ibu Sitanggang, belum ada informasi untuk pengiriman lagi dari distributornya. “Saya sudah menelepon ke distributornya dan hingga saat ini belum ada kabar kapan akan dikirim lagi,” ungkapnya.

Pakar Pangan dan Gizi dari Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ASAGI), Nazhif Gifari, mengingatkan akan pentingnya air dalam tubuh manusia. Dia menuturkan orang yang kekurangan minum bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.

“Orang yang kekurangan air dalam tubuhnya biasanya akan lemas dan bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan ginjal dan saluran pencernaan,” katanya.

Jadi, menurutnya, pendistribusian terhadap air minum itu tidak boleh dilarang dalam kondisi apapun karena merupakan nutrisi penting dalam tubuh. Dia menjelaskan bahwa tubuh manusia itu 70 persennya adalah air. “Bayangkan kalau kita kekurangan cairan karena kurang minum, itu akan beresiko bagi kesehatan,” ucapnya.

Menurutnya, dalam kondisi normal tubuh manusia itu membutuhkan rata-rata sekitar 2 liter atau 8 gelas per orang per hari atau 8 gelas. Tapi, lanjutnya, dalam situasi cuaca yang panas dan dingin biasanya lebih dari jumlah tersebut. “Artinya, kebutuhan air itu dipengaruhi oleh faktor suhu lingkungan dan aktivitas fisik,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Ozonisasi untuk Pemurnian Air Minum, Ini Mineral Aman dan Berbahaya

Kekurangan air dalam tubuh, menurut Nazhif, juga bisa mengganggu metabolisme tubuh seperti terhambatnya penyerapan Vitamin B dan C yang sangat dibutuhkan tubuh. “Jadi, jangan sampai tubuh kita itu kekurangan air. Karena merupakan nutrisi penting bagi tubuh kita, kebutuhan air minum itu tidak boleh disepelekan. Apalagi saat mudik dan balik lebaran, harus diperhatikan jangan sampai terjadi dehidrasi bagi pemudik karena terjadi kemacetan,” katanya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui SKB antara Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Kakorlantas Polri memberlakukan pelarangan terhadap truk sumbu tiga yang mengangkut AMDK galon pada saat arus balik lebaran. Yaitu, berlaku mulai Sabtu, 29 April 2023, pukul 00.00 WIB sampai dengan Selasa, 2 Mei 2023, pukul 08.00 WIB.

Kondisi serupa pernah dilakukan Kemenhub pada tahun 2016 lalu dan tahun-tahun sebelumnya yang melarang kendaraan berat melintas selama musim mudik lebaran. Akibatnya, saat itu di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Serang, Bandung dan sekitarnya mengalami kelangkaan AMDK pada saat dan pasca lebaran. Hal itu disebabkan distribusi AMDK ini sangat bergantung pada penggunaan kendaraan berukuran besar dengan jenis yang menggunakan di atas 3 sumbu roda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI