Suara.com - Ritual seba akan kembali dilakukan oleh masyarakat adat Baduy pada akhir bulan ini. Kegiatan budaya yang rutin dilakukan setiap tahun itu selalu curi perhatian terutama para wisatawan karena jadi salah satu tradisi unik yang sudah ada sejak era Kesultanan Banten.
Seba dilakukan oleh suku Baduy dengan cara berjalan kaki puluhan kilometer untuk bersilaturahmi dengan pemimpin pemerintahan.
Dikutip dari Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ritual seba Baduy akan dilakukan pada 27-30 April 2023 di Pendopo Bupati Kabupaten Lebak, Banten.
![Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Seba di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu (7/5/2022). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/05/08/58041-tradisi-seba-baduy-di-banten.jpg)
Seba memiliki arti persembahan. Sehingga, tujuan dari ritual seba sebagai rangkaian dari upacara tradisi adat yang dilakukan setelah Kawalu dan Ngalaksa atau melaksanakan puasa kawalu dan bersilaturahmi kepada kerabat dan tetangga dengan membawa hasil panen.
Seba juga menjadi wujud dari ketaatan masyarakat suku Baduy, atau sering disebut juga urang Kanekes, kepada pemerintah Indonesia yang secara simbolis dilakukan kepada kepala pemerintahan di daerah yaitu Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
Berikut urutan ritual seba yang dilakukan oleh urang Kanekes:
1. Pemilihan Perwakilan
Ritual seba secara umum diawali dengan dipilihnya perwakilan urang Kanekes oleh para tetua adat dan tetua adat tertinggi (Puun). Perwakilan urang Kanekes akan turut serta dalam perjalanan dari wilayah Badui Dalam (Badui Tangtu, berpakaian dan berikat kepala putih) dan Badui Luar (Badui Panamping, berpakaian hitam dan berikat kepala biru) menuju Pendopo Kabupaten Lebak dan berakhir di Pendopo Provinsi Banten.
2. Jalan Kaki Puluhan Kilometer
Baca Juga: Masyarakat Pantai Raja Minta Tolong Jokowi, Sebut Lahan Dikuasai PTPN V sejak 1984
Perjalanan seba Badui dilakukan sekitar 80 kilometer yang ditempuh dengan berjalan kaki, tanpa kendaraan. Kecuali urang Kanekes dari wilayah Badui Luar dapat menggunakan kendaraan.