Cara Didik Orangtua Bisa Picu Anak Jadi Pelaku Eksibisionis? Dokter Boyke Kasih Penjelasan Begini

Rabu, 26 April 2023 | 08:33 WIB
Cara Didik Orangtua Bisa Picu Anak Jadi Pelaku Eksibisionis? Dokter Boyke Kasih Penjelasan Begini
Ilustrasi apa itu eksibisionis (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eksibisionis menjadi salah satu hal yang membuat perempuan kerap menjadi korban pelecehan seksual. Biasanya, para pria akan secara terang-terangan membuat  perempuan takut dengan menunjukkan alat kelaminnya.

Namun, rupanya di balik aksi eksibisionis ini, terdapat faktor pemicu yang menyebabkan seseorang melakukan hal itu, salah satunya adalah cara didik orang tua. Dokter spesialis kandungan dan seksolog, Dokter Boyke mengatakan, orang tua yang terlalu banyak menuntut anak untuk berprestasi dapat mendorong perilaku eksibisionis di masa depan.

Biasanya, orang tua terlalu banyak menuntut anak dengan nada yang kurang baik. Anak dipaksa untuk berprestasi sehingga ia mengalami tekanan dari orang tuanya.

“Eksibisionis biasanya pada waktu masa kecilnya sering dibully sama kedua orang tuanya, dipaksa untuk berprestasi. Atau dia itu dipaksa keluarganya untuk selalu tampil efektif, itu berpengaruh,” ucap Dokter Boyke dalam video yang diunggah di kanal Youtube Desta Natasha Family tiga tahun lalu.

Baca Juga: Mr P No! Ini 5 Faktor yang Bisa Memuaskan Wanita saat Berhubungan Badan Versi Dokter Boyke

Akibatnya, anak biasanya tidak memiliki rasa percaya diri. Selain itu, orang tua yang bercerai juga dapat menjadi pemicu seseorang menjadi eksibisionis. Bahkan, hal lain yang dapat mendorong seseorang jadi pelaku eksibisionis karena ia dianggap seperti anak kecil oleh orang tuanya.

“Ketika dia besar, hampir semua yang mengalami kayak gitu kalau dicari ke akarnya hampir semua mengalami proses pembullyan, dia dari kecil tidak punya rasa percaya diri. Dia berasal dari keluarga yang tidak harmonis, misalnya keluarga yang bercerai bapak ibunya. Dia juga selalu dianggap seperti anak kecil sehingga ketika komunikasi dengan orang dewasa enggak bisa,” jelas Dokter Boyke.

Sebab permasalah tersebut, anak jadi sangat pemalu. Di sisi lain, ia memiliki gairah seksual yang tinggi. Oleh sebab itu, timbul rasa gairah untuk membuat seseorang takut dan teriak. Mereka akan merasa kalau orang teriak dan takut, itu membuatnya menjadi bergairah.

“Mereka-mereka itu akhirnya karena dia malu untuk melakukan hal tersebut sementara gairah seksnya tinggi, jadi kalau melihat orang ketakutan atau teriak, timbulah gairah seksnya,” ujar Dokter Boyke.

Dokter Boyke mengatakan, dengan teriakan itu, pada dasarnya karena orang tersebut ingin dikagumi. Ia menganggap, teriakan dari orang lain ketika melihat alat kelaminnya adalah bentuk kekaguman kepadanya.

Baca Juga: Gawat! Indonesia Darurat Pelecehan Seksual

Oleh sebab itu, mereka yang pelaku eksibisionis akan menunjukkan alat kelaminnya agar membuat korban berteriak. Dengan begitu, ia akan merasa orang lain kagum terhadapnya. Hal ini yang tidak didapatkan saat kecil dari orang tuanya.

“Nah dia pengen ngeliat orang berteriak, maka satu-satunya cara adalah itu. Dia menganggap teriakan itu adalah kekaguman pada dirinya.Artinya, dia pengen dikagumi gitu. Nah dengan memicu kekaguman itu dia ingin membuat cewek-cewek berteriak,” pungkas Dokter Boyke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI