Pasalnya, sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa berganti pasangan dalam berhubungan seksual bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual yang berbahaya bahkkan mengancam nyawa.
Seperti dilansir dari laman Alodokter, penyakit menular seksual (PMS) dapat ditularkan melalui hubungan intim karena seks bebas (berganti pasangan) tanpa pengaman. Baik secara vaginal, anal mau pun oral.
Penyakit menular seksual bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya bakteri, virus, dan parasit.
Dokter Boyke Dian Nugraha pada kanal YouTube Sonora FM yang diunggah pada 10 April 2020 mengungkapkan bahwa penyakit menular seksual adalah penyakit yang mematikan.
“Beberapa penyakit kelamin memang tidak bisa disembuhkan. Yang penyebabnya virus itu boleh dibilang sulit untuk sembuh, bahkan tidak bisa sembuh. Meskipun sudah diobati, misalnya HIV Aids,” ungkap dr. Boyke.
Penyakit-penyakit kelamin (menular seksual) meliputi:
- Sifilis
- Gonore
- Chlamydia
- Lymphogranuloma venerum
- Granuloma inguinale
- HPV
- HIV
Khusus HIV Aids, ditegaskan oleh dr. Boyke tidak memiliki gejala yang nampak sebagaimana PMS lainnya. Hal ini dikarenakan virus tersebut memiliki masa inkubasi minimal 6 bulan dan tidak akan mudah terdeteksi meski pun melalui pemeriksaan darah.
“HIV Aids biasanya tidak ada gejala apa-apa, masa inkubasinya sangat lama. Bahkan dalam enam bulan pun dia tidak akan terdeteksi di dalam darah. Baru setelah 8-10 tahun gejalanya timbul dalam bentuk Aids,” jelasnya.
Aids merupakan suatu sindrom yang bukan disebabkan oleh virusnya. Tetapi akibat daripada daya tahan tubuh yang menurun.
Shilvia Restu Dwicahyani