Menyimpan Dendam dan Tidak Memberikan Maaf Saat Lebaran Dosa atau Tidak? Ini Kata Buya Yahya

Minggu, 23 April 2023 | 19:55 WIB
Menyimpan Dendam dan Tidak Memberikan Maaf Saat Lebaran Dosa atau Tidak? Ini Kata Buya Yahya
Ilustrasi lebaran (Freepik/Odua)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saling meminta maaf dan memaafkan jadi tradisi umat muslim saat merayakan Idul Fitri. Saat seseorang sudah memberikan maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan, siapa pun tentu akan merasa lega.

Tetapi, bagaimana jika permohonan maaf yang telah diutarakan saat Lebaran tidak kunjung diterima? Menurut Buya Yahya, orang yang sulit memaafkan kesalahan orang lain bisa jadi memiliki sifat pendendam.

"Orang hebat, orang besar itu lapang hati, mudah memaafkan. Jiwa kotor, jiwa busuk, sulit memaafkan, penuh dendam. Maka jangan sampai hati anda busuk, susah memaafkan. Ketahuilah, dendam itu memangkas kasih sayang, maka, pendendam itu cintanya sangat rapuh," jelas Buya Yahya, dikutip dari video di kanal YouTube RadioQu yang tayang pada 2 Mei 2018.

Terhadap sesama muslim, tidak memberikan maaf sama saja seperti mengharapkan orang yang telah berbuat salah itu masuk ke dalam neraka. Buya Yahya mengingatkan, agar jangan sampai seorang muslim justru memiliki hati yang keras.

Baca Juga: Bolehkah Mencium Miss V Saat Berhubungan? Begini Penjelasan Hukum Menurut Buya Yahya

"Kalaupun dia tidak bisa mengembalikan hak anda di dunia, dia sudah meminta maaf, anda sudah maafkan, Allah akan beri nanti di akhirat," ujarnya.

Sebaliknya, bila sebagai orang yang melakukan kesalahan, Buya Yahya memberi nasihat agar segera meminta maaf dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan ampunan dari orang dimintai maaf.

Sebab, bila sampai tidak sempat meminta maaf hingga meninggal, maka segala kesalahan itu akan ditampakan di akhirat nanti.

"Kalau anda punya kesalahan kepada orang lain, hati-hati! Kalau kesalahan itu belum diampuni, ketahuilah bahwa kesalahan itu akan nampak di Alam Barzah, di Padang Masyar, hingga ke sirat (jembatan Siratal Mustakim), hingga tercebur ke neraka. Maka dari itu, siapa pun yang berbuat salah, bergegaslah minta maaf," tuturnya.

Meminta maaf sebaiknya tidak sekadar keluar dari mulut. Melainkan benar-benar diikuti dengan perasaan takut. Selain itu, apabila belum juga diberikan ampunan, Buta Yahya menyarankan sebaiknya terus menuturkan permohonan maaf tersebut.

Baca Juga: Laporan Anak Hilang Meningkat di Ragunan: Orang Tuanya Sibuk dengan Hal Gak Penting

"Tanda keseriusan anda dalam minta maaf, itu lah yang membuat anda diampuni, biarpun orang itu tidak memaafkan, ketahuilah Allah memaafkan anda, asalkan anda serius," kata Buya Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI