Suara.com - Erina Gudono dan Kaesang Pangarep menghabiskan libur lebaran Idul Fitri dengan jalan-jalan ke Labuan Bajo. Bukannya datang ke pulau Komodo yang jadi ikonik wisata Labuan Bajo, pasangan itu justru datang ke destinasi lain yang sebenarnya juga termasuk wisata unggulan di sana.
Lewat story Instagram pribadinya, Erina mengungkapkan kalau ia dan suami datang ke salah satu wisata andalan Labuan Bajo, yakni gua cermin.
"Jalan jalan ke gua cermin," tulis Erina pada video singkat yang diunggahnya.
Puteri Indonesia Yogyakarta 2022 itu membagikan video aingkat saat menuruni jalanan sempit di dalam gua yang dihimpit batu-batu besar. Suasana di dalamnya tidak terlalu gelap karena masih terdapat cahaya matahari yang masuk lewat celah batu.
Memang seperti apa daya tarik wisata gua cermin tersebut?
Gua Batu Cermin dikenal juga dengan nama Gua Watu Sermeng yang dalam bahasa setempat terdiri dari dua kata, yakni watu yang berati batu, dan sermeng adalah cermin.
Disebut dengan “Batu Cermin” karena adanya sinar matahari yang masuk ke dalam sela-sela gua. Kemudian sinar matahari tersebut seakan memantul ke batu-batu lainnya yang berperan layaknya cermin. Sehingga pantulannya dapat menyinari seluruh ruangan yang ada di dalam gua.
Dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), gua itu ditemukan oleh seorang misionaris sekaligus arkeolog asal Belanda pada 1951. Awalnya gua berada di dasar laut.
Namun, karena adanya aktivitas gempa bumi membuat gua tersebut naik ke permukaan sampai posisinya lebih tinggi daripada pantai.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Makan Opor Bareng Prabowo Subianto, Minta Dukungan Partai?
Kepercayaan tersebut dibuktikan dengan adanya fosil batu karang di bagian dinding Gua Batu Cermin. Bahkan, di atas langit-langit Gua Batu Cermin juga ditemukan fosil penyu. Hal ini pun makin membuktikan bahwa gua tersebut sempat berada di dalam laut.
Tidak hanya itu, ada kejutan lainnya yang bisa ditemukan di dalam gua, yakni penampakan relief berwarna putih menyerupai Bunda Maria pada salah satu dinding gua bagian atas. Konon, masyarakat setempat menyebutkan munculnya relief patung Bunda Maria muncul secara alami.