Salah satu wilayah yang ikut memperkenalkan kue kering adalah daratan Eropa. Di Eropa, sejarah kue kering bermula dari Spanyol. Kemudian pada 1596, kudapan ringan ini menjadi makanan yang disajikan untuk kelas menengah di Inggris. Kue kering banyak disukai karena bisa tahan dalam waktu yang cukup lama.
3. Menunjukkan Status Sosial
Dilansir dari laman bake.co.id, penyajian kue kering di momen lebaran bisa menunjukkan status sosial kala itu. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Fadly Rahman, seorang sejarawan kuliner dari Universitas Padjajaran, budaya menyajikan kue kering dimulai dari kalangan para Bangsawan pribumi yang bisa berinteraksi dengan kalangan orang Belanda pada masa itu.
Dari situlah pengaruh tradisi Belanda bisa menyebar sampai ke lapisan masyarakat kelas bawah. Pengaruh tradisi ini membuat banyak masyarakat kalangan menengah ke atas enggak lagi menyajikan berbagai kue basah tradisional yang terbuat dari tepung beras, tepung ketan, sagu, yang punya daya simpan lebih singkat.
4. Kue Kacang dari Negeri Paman Sam
Kue kacang adalah kudapan klasik khas Lebaran. Kue yang mulanya berasal dari Negeri Paman Sam itu juga punya julukan lain yakni peanut-butter cookies. Seiring berjalannya waktu, kue kacang di Indonesia memiliki bahan dasar kacang tanah, yang dibuat menjadi adonan dari tepung terigu, telur, gula halus, minyak goreng. Dan kemudian dipanggang di dalam oven hingga matang.