Tata Cara Salat Gerhana Matahari dan Keutamaannya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 19 April 2023 | 12:25 WIB
Tata Cara Salat Gerhana Matahari dan Keutamaannya
Ilustrasi niat sholat gerhana Matahari 20 April. (Unsplash/Bimbingan Islam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan, Geofisika (BKMG) menyatakan bahwa tanggal 20 April 2023 akan terjadi gerhana matahari hibrid (GMH). Umat muslim pun disarankan untuk melaksanakan salat gerhana. 

Gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada di posisi yang sejajar. Gerhana matahari hibrid ini terjadi dari dua tipe gerhana yakni gerhana matahari cincin dan total. Sehingga di tempat tertentu matahari akan terlihat seperti cincin sementara di tempat lain matahari seakan-akan tertutupi bulan. 

Ilustrasi Berdoa - Doa Sholat Gerhana Matahari 20 April 2023 (Freepik)
Ilustrasi Berdoa - Doa Sholat Gerhana Matahari 20 April 2023 (Freepik)

Bayangan bulan yang terbentuk karena gerhana matahari hibrid terbentuk menjadi tiga macam yakni antumbra, penumbra dan umbra. Wilayah antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Wilayah penumbra maka gerhana terlihat sebagian dan wilayah umbra gerhana yang teramati adalah total. 

Dalam hal ini, umat muslim dianjurkan untuk menunaikan ibadah salat gerhana (kusuf al- syams) yang terdiri dari dua rakaat. Salat gerhana bisa dilakukan di rumah, perjalanan, baik sendiri mau pun berjamaah. 

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida di Bulan Ramadhan, Tanda Kemunculan Imam Mahdi? Begini Kata Buya Yahya

Salat gerhana sedikit berbeda dari salat sunnah lainnya. Yakni terdiri dari dua rakaat dan setelah rukuk pertama lalu berdiri lagi diikuti dengan membaca surat Al Fatihah dan surat lain. 

Sebagaimana yang dilansir dari laman NU Online pada Rabu (19/4/2023), tata cara salat gerhana sebagai berikut. 

  1. Melafalkan niat terlebih dulu dalam hati lalu diiringi dengan takbiratul ihram, yakni: Ushallî sunnatal kusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Saya shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah SWT. 
  2. Membaca ta’awudz dan surat Al Fatihah.
  3. Selanjutnya baca salah satu surat pendek dengan sir (perlahan).
  4. Rukuk dan membaca tasbih.
  5. I’tidal.
  6. Membaca ta’awudz dan surat Al Fatihah.
  7. Baca salah satu surat pendek dengan sir.
  8. I’tidal dengan membaca bacaan i’tidal.
  9. Sujud dengan bacaan tasbih.
  10. Duduk di antara dua sujud.
  11. Sujud kedua sembari membaca tasbih.
  12. Duduk sejenak lalu berdiri melanjutkan rakaat kedua.
  13. Lanjutkan rakaat kedua seperti rakaat pertama, durasi rakaat kedua lebih pendek daripada rakaat pertama.
  14. Setelah sujud pertama dan kedua, duduk tasyahud dilanjut membaca tasyahud akhir.
  15. Salam, istigfar dan doa. 

Ada pun keutamaan dari menunaikan ibadah salat gerhana, seperti dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), yakni untuk menanamkan rasa takut kepada Allah atas segala kebesaran-Nya agar seorang hamba meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan keduanya tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Akan tetapi dengan peristiwa itu Allah Ta’ala ingin membuat para hamba-Nya takut.”

Shilvia Restu Dwicahyani

Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Rob di 26 Pantai di Bali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI