Suara.com - Stigma janda masih melekat di masyarakat Indonesia. Hal ini rupanya yang menjadi pemicu seseorang memilih untuk bertahan di toxic relationship daripada harus mendapatkan pandangan buruk sebagai janda.
Janda merupakan sebuah istilah untuk perempuan yang sudah tidak atau memiliki suami. Baik karena adanya perceraian mau pun ditinggal mati suaminya. Sayangnya, stigma negatif janda di Indonesia masih sangat melekat.
Hal ini rupanya yang menjadikan seseorang enggan untuk keluar dari toxic relationship dan memilih bertahan, daripada harus mendapatkan cemoohan sebagai seorang janda.
“Kalau ditanya, kebanyakan, kenapa sih segitunya amat musti balik lagi? kebanyakan dari mereka itu takut pada stigma janda. Kita bisa dibilang nakal, suka iniin suami orang, dibilang predator, kita dibilangnya itu,” ungkap Zoya Amirin, melalui kanal YouTube Womantalk yang diunggah pada 6 April 2023, dikutip pada Selasa (18/4/2023).
Baca Juga: Terungkap! Seksolog Zoya Amirin Bocorkan Tanda Orgasme Pada Perempuan, Bukan dari Teriakannya Loh
Sehingga, banyak perempuan yang lebih memilih untuk bertahan di toxic relationship, manipulatif, dan abusive person daripada harus menerima stigma janda.
Apalagi ketika dihadapkan dengan honeymoon session dengan merasa masih adanya perasaan cinta, yang berujung untuk kembali lagi. Padahal, sebelumnya sudah mengalami banyak kesulitan seperti KDRT.
Zoya Amirin juga menambahkan, pemicu terbentuknya stigma tersebut bisa saja disebabkan oleh faktor karena hasrat seksualitas yang tidak terpenuhi. Sehingga ada anggapan, siapa yang akan memenuhi kebutuhan tersebut dan muncullah stigma ‘gatal’ atau kurang baik pada janda.
Padahal, disampaikan Zoya Amirin, pilihan bercerai adalah opsi terbaik untuk membebaskan dia dari lingkaran nestapa (KDRT).
Sayangnya, lagi-lagi seorang perempuan harus memiliki keberanian yang lebih besar karena harus dihadapkan pada status janda dengan stigma negatif di masyarakat.
“Memang this is scary, mungkin kita gak bisa akan segitu cepetnya untuk menghindari stigma janda. Tapi please jangan normalisasi juga, turn be on your heart yourself,” pungkasnya.
Shilvia Restu Dwicahyani