Suara.com - Masyarakat yang sudah berencana melakukan perjalanan mudik lebaran dengan kereta jarak jauh diingatkan untuk memperhatikan syarat dan ketentuan sebagai penumpang. Salah satunya kewajiban untuk sudah disuntik vaksin booster Covid-19.
Humas KAI Daop I Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan bahwa status vaksinasi Covid-19 dari penumpang akan bisa terdeteksi di layar petugas saat check in keberangkatan kereta.
"Secara matematis, pada saat orang membeli tiket itu mereka membutuhkan NIK, ini akan langsung terdeteksi bahwa dia sudah vaksin (sampai dosis berapa). Lalu pada saat proses boarding, otomatis akan terlihat di layar petugas yang sedang bertugas," kata Eva ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
"Kalau untuk pengguna yang belum memenuhi persyaratan vaksinasi, karena kita sudah mensosialisasi sejak awal itu sudah ada di ketentuan semuanya, sehingga jika ada yang belum memenuhi persyaratan pada saat boarding pemeriksaan tiket maka perjalanannya akan dibatalkan," lanjut Eva.
Baca Juga: Mudik Pakai Mobil? Ini 5 Teknik Mengendarai Mobil saat Berhenti di Tanjakan
Meski begitu, penumpang tidak perlu khawatir karena apabila perjalanan dibatalkan oleh pihak KAI, maka harga tiket akan dikembalikan 100 persen.
Oleh sebab itu, Eva mengingatkan kepada masyarakat yang akan mudik dengan kereta api jarak jauh sebaiknya pastikan sudah mendapatkan vaksinasi booster bagi penumpang di atas 18 tahun. Sedangkan untuk penumpang berusia 13-17 tahun sudah harus mendaoatkan vaksin Covid-19 dosis kedua.
"Kalau belum divaksin karena alasan medis tetap bisa berangkat, tapi bawa surat keterangan dokter. Kalau anak-anak yang belum bisa divaksin juga bisa ikut dengan bawa surat dari puskesmas," kata Eva.
Ia mengungkapkan kalau puncak mudik lebaran diperkirakan akan terjadi pada tanggal 21 April. Hal itu karena jumlah pembelian tiket kereta harak jauh telah mencapai 100 persen.
Data PT KAI tercatat kalau kenaikan penumpang kereta jarak jauh telah meningkat sejak tanggal 14 April lalu. Meski begitu, okupansi atau keterisian kursi kereta masih sekitar 80-an persen. Baru mulai tanggal 17-21 April, okuoansi kereta tercatat telah mencapai 98-100 persen.
Meski begitu, jumlah tiket yang terjual sebenarnya baru sebanyak 568 ribu dari 1 juta kursi yang disediakan oleh PT KAI. Eva mengatakan kalau masih banyak kursi kereta jarak jauh yang tersisa pada keberangkatan pasca lebaran.
"Yang masih tersisa itu yang banyak di antara tanggal 24 April sampai dengan 3 Mei," ujarnya.