Studi: 46% Gen Z Biayai Kehidupan dari Gaji dan Khawatir Tak Mampu Penuhi Kebutuhan Hidup

Senin, 17 April 2023 | 23:10 WIB
Studi: 46% Gen Z Biayai Kehidupan dari Gaji dan Khawatir Tak Mampu Penuhi Kebutuhan Hidup
Diskusi Perencanaan Keuangan ala Gen Z, di Jakarta, Senin (17/4/2023). (Suara.com/Nessy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut studi Deloitte tahun 2022, hampir setengah dari Gen Z (46%) di dunia membiayai kebutuhan hidup dari gaji yang mereka dapatkan dalam pekerjaan mereka. Jumlah Gen Z yang membiayai kebutuhan hidup lewat gaji ini khawatir, mereka tidak akan mampu menutupi pengeluaran mereka.

Gen Z adalah mereka yang lahir di rentang waktu 1995 - 2010. Masih dalam studi yang sama disebutkan, lebih dari seperempat Gen Z (26%) di dunia tidak yakin bahwa mereka bakal mendapat pensiun dengan nyaman, yang mampu membiayai kebutuhan mereka saat pensiun.

Fakta-fakta ini diungkapkan dalam diskusi Perencanaan Keuangan ala Gen Z, yang diselenggarakan Tokio Marine Life dan Orbit Future Academy, di International Financial Center, Jakarta, Senin (17/4/2023).

"Artinya, perilaku keuangan Gen Z masih lebih fokus pada kebutuhan saat ini saja, tanpa memperhitungkan kebutuhannya di masa depan. Padahal Gen Z ini nantinya diharapkan bisa menjadi titik tumpu kemajuan sebuah bangsa," ujar Vice President Director Tokio Marine Life, Shunzo Nagahama.

Baca Juga: Bandingkan Penghasilan Orang Tua, Awbimax Singgung Gaji PNS Lampung: Duitnya Gak Seberapa

Menurutnya, sangat penting membekali para Gen Z ini dengan berbagai keahlian, termasuk literasi keuangan.

Adapun berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2021, 60% Gen Z termasuk pada penilaian kelompok responden dengan literasi digital tinggi.

“Teknologi digital berpengaruh signifikan terhadap perilaku sehari-hari Gen Z. Realitas ini membuat mereka memiliki gaya hidup dinamis dan terus mengikuti tren, dengan tingkat literasi digital yang baik. Di sisi lain, terkadang realitas ini membuat mereka sulit mengatur dan mengelola keuangan dengan bijak. Padahal, titik tumpu kemajuan sebuah bangsa, terutama di bidang perekonomian, sangat diharapkan dari keahlian, pengetahuan dan pengalaman generasi mudanya yang saat ini diperankan oleh Gen Z,” ujar Chief Programs Officer Tokio Marine Life, Ravi Menon.

Komitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Gen Z
Untuk mengatasi kekhawatiran Gen Z ini, Orbit Future Academy bekerja sama dengan Tokio Marine Life berupaya untuk meningkatkan nilai guna para mahasiswa bagi dunia industri melalui berbagai kegiatan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan praktik kerja dalam konteks Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM). Gen Z diharapkan siap kerja setelah lulus.

"Kami juga melihat betapa pentingnya Gen Z sejak dini memahami ilmu dan perencanaan keuangan, karena ini tidak diajarkan di mayoritas kegiatan akademik mereka di kampusnya masing-masing. Kami berpengharapan besar, melalui program bersama Tokio Marine Life ini, kami dapat berperan nyata bagi pengurangan kesenjangan literasi keuangan generasi muda bangsa Indonesia, khususnya Gen Z,” ujar Head of Human Resources dari Orbit Future Academy, Martha Manurung.

Baca Juga: Tips Mengatur Gaji Bulanan, Sebuah Cara agar Tidak Merasakan "Tanggal Tua"

Dalam perilaku keuangan berhubungan erat literasi keuangan, karena literasi keuangan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan dengan tujuan mencapai kesejahteraan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pada 2022 indeks inklusi keuangan sudah mencapai 85,10% dan indeks literasi keuangan 49,68%.

Namun besaran ini masih perlu ditingkatkan, sehingga gap antara inklusi dan literasi keuangan tidak terlalu besar, yang saat ini masih mencapai 34%. Sasaran prioritas literasi dan inklusi keuangan tahun ini, salah satunya adalah pelajar/mahasiswa.

Menurut Compliance Director Tokio Marine Life, Florence Army, pihaknya berkomitmen melakukan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia secara umum sesuai dengan amanah regulasi dari OJK melalui berbagai program edukatif, khususnya kepada para pelajar/mahasiswa dan generasi muda agar mereka dapat memahami serta mulai memperlakukan, mengatur, dan memanfaatkan sumber keuangan dalam kehidupannya sehari-hari dengan bijak.

"Generasi muda juga diharapkan dapat memahami penggunaan produk teknologi keuangan digital dengan tepat. Teknologi yang terus berkembang pesat dan digunakan dengan tepat, terbukti dapat menjadi bekal penting bagi generasi muda yang kelak akan segera memasuki ke dunia kerja," katanya.

Kampus Merdeka merupakan program Kemendikbudristek, yang bermitra dengan Orbit Future Academy, sebagai salah satu mitra penyelenggara. Kampus Merdeka merupakan program persiapan karier komprehensif demi penyelarasan wawasan, keterampilan, dan relevansi generasi muda bangsa Indonesia bagi dunia industri masa depan.

Dalam kaitan dengan Program Kampus Merdeka, pemerintah melalui mitra-mitra penyelenggaranya, salah satunya Orbit Future Academy, dipercayakan sejumlah keleluasaan untuk memadu-padankan kegiatan pembelajaran di dalamnya dengan sejumlah kegiatan edukatif bersama pihak lain, yang dalam hal ini telah dikolaborasikan bersama Tokio Marine Life.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI