Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan, Provinsi Lampung, Reihana menjadi sorotan publik soal model hijabnya yang tidak biasa. Bahkan sampai ada yang menyebutnya seperti menara sutet.
Kehidupan pejabat kesehatan nomor satu di Lampung ini, menjadi salah satu sosok yang sedang dikuliti oleh warganet soal gaya hidupnya. Hal tersebut merupakan buntut dari persoalan pemerintah Lampung yang tidak menerima kritikan pedas seorang TikToker, Bima Yudho Saputro.
Gaya hidup glamour Reihana mulai dikupas oleh akun Twitter @PartaiSocmed. Dalam postingannya, akun tersebut menyematkan beberapa foto Reihana dengan barang-barang mewahnya.
“Kembali ke Lampung. Pejabat silih berganti, ada yg pensiun ada yg ketangkep KPK,” tulis akun tersebut, seperti dikutip Suara.com pada Senin, (17/4/2023).
Baca Juga: 5 Koleksi Tas Mewah Istri Walikota Pangkalpinang: Ada Hermes Rp 350 Juta!
Bukannya fokus pada barang-barang mewah tersebut, warganet justru salah fokus dengan model hijab yang dikenakan Reihana. Ada yang menyebutnya seperti rumah gadang, terowongan Casablanca sampai menyamakannya dengan menara sutet.
“Beliau orang yg kuat. Terlihat dia mampu membawa rumah gadang di kepalanya,” tulis pengguna akun @imamkecxxxx.
“Anjir jilbabnya kayak terowongan Casablanca,” komentar salah satu pengguna @Cicixxxx.
“Hijabnya itu lo, ganahan. Kayak menara sutet,” timpal komentar pengguna lain @Roffiatulxxxxx.
Model hijab yang dikenakan Reihana memang terlihat cukup unik, berbeda dengan yang lain. Reihana yang kerap menggunakan hijab segiempat, pada bagian lekukan atasnya dibuat sangat lancip dan cukup tinggi. Mungkin, hal ini untuk menyiasati agar wajahnya terlihat lebih tirus.
Baca Juga: Syahrini Santai Taruh Tas Mewah di Tangga, Padahal Harganya Tembus Sampai Rp 1,5 Miliar!
Melihat keunikan Reihana saat mengenakan hijab sampai menuai beragam reaksi warganet, memang cara yang benar menggunakan hijab itu seperti apa?
Ustazah Oki Setiana Dewi, melalui kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada 4 Februari 2021 lalu, menuturkan bahwa makna hijab adalah terbungkus rapih, bersih dan terjaga. Bahwasannya hijab itu sebagai pelindung bukan sebagai penghias.
Ustazah Oki juga mengatakan kalau terdapat sejumlah syarat yang harus diperhatikan saat akan mengenakan hijab, agar sesuai dengan tuntuan Allah Swt dan Rasullah Saw.
“Pertama adalah menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan sehingga auratnya tertutup dengan sempurna. Kedua adalah bukan pakaian (hijab) untuk berhias, syarat yang ketiga adalah tidak terlalu tipis. Keempat adalah tidak memakai wewangian yang sangat (menyengat).”
Kemudian syarat yang kelima adalah tidak menyerupai pria dan di luar identitas seorang muslim. Ada pun syarat yang keenam disampaikan oleh ustazah Oki yakni bukan untuk mencari ketenaran (popularitas).
“Jadi kita menyesuaikan lazim gak nih pakaian yang kita pakai? Kalau gak lazim beda sendiri, jadi pusat perhatian berarti pakaian syuhrah. Termasuk pakaian yang terlalu mewah sehingga menarik perhatian orang,” pungkasnya.
Shilvia Restu Dwicahyani