Suara.com - Lailatul qadar merupkan malam penuh keistimewaan di bulan Ramadhan dibandingkan malam lainnya. Umat muslim meyakini bahwa lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Lailatul qadar harus diimani oleh setap muslim, keistimewaan malam lailatul qadar pun Allah tuangkan dalam Al Quran, yakni surat Al Qadr yang terdiri dari lima ayat artinya:
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5).”
Maka dari itu umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam sepuluh terakhir Ramadhan. Karena pada malam-malam ganjil di akhir Ramadhan, terdapat lailatul qadar yang merupakan rahasia milik Allah Swt.
Harapannya, bersamaan dengan memperbanyak ibadah seperti dzikir dan tadarus Al Quran, khususnya di masjid (itikaf), seorang muslim bisa merasakan nikmat mulia atas malam lailatul qadar.
Mengingat betapa mulianya malam lailatul qadar, lantas jika tertidur di malam tersebut apakah termasuk dosa?
Syaikh Sa’ad Bin Turki Al-Khotslan melalui kanal YouTube ShahihFiqih, diunggah pada 14 April 2023, memberikan penjelasan terkait seseorang yang tidur di malam lailatul qadar tidak berdosa hanya saja rugi besar. Sebab, memperbanyak ibadah di malam-malam terakhir Ramadhan tidak diwajibkan, hanya dianjurkan.
“Mencari malam lailatul qadar adalah hal yang dianjurkan tapi tidak wajib. Jika ia tidur, ia tidak berdosa tapi ini adalah kerugian besar,” ujarnya, dikutip pada Jumat (14/3/2023).
Syaikh Sa’ad menambahkan, sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah momen terbesar untuk mencari pahala dan ketaatan. Maka rugi besar jika seseorang tidak mencari lailatul qadar atau memanfaatkan sepuluh malam terakhir yang penuh berkah ini dengan tidur atau sesuatu hal yang bisa ia tunda.
Peluang besar mendapatkan lailatul qadar adalah di malam ke 27. Meski sejatinya malam lailatul qadar merupakan rahasia Allah, bahkan Rasulullah Saw pun tidak bisa memastikannya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist riwayat Muslim, kalau Rasulullah dibuat lupa ketika mendapatkan mimpi lailatul qadar.
“Beliau pernah bermimpi kapan lailatul qadar, dan ingin mengabarkan kepada umatnya, tapi beliau dibuat lupa.” (HR. Muslim No. 1168)
Shilvia Restu Dwicahyani