Serba-serbi Ketupat Jembut, Sajian Unik Khas Semarang untuk Sambut Syawalan

Kamis, 13 April 2023 | 17:29 WIB
Serba-serbi Ketupat Jembut, Sajian Unik Khas Semarang untuk Sambut Syawalan
Ketupat Jembut makanan khas Semarang ketika Syawalan (suara.com/DafiYusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya enak, beberapa daerah memiliki makanan khas yang unik saat menyambut syawalan. Salah satunya adalah ketupat jembut khas Semarang.

Jangan salah sangka dulu dengan namanya. Sebab, pemberian nama ini tentu memiliki makna tertentu.

Apa Itu Ketupat Jembut?

Anak-anak di Kota Semarang mengantre untuk mendapatkan kupat jembut. [Suara.com/Aninda Putri]
Anak-anak di Kota Semarang mengantre untuk mendapatkan kupat jembut. [Suara.com/Aninda Putri]

Sesuai dengan namanya, makanan satu ini pada dasarnya memiliki bentuk seperti ketupat pada umumnya. Hanya saja isian yang digunakan tidak hanya beras, tetapi juga berbagai jenis sayuran seperti tauge, kubis, hingga parutan kelapa yang sudah dibumbui.

Baca Juga: Adab dan Doa sebelum Memasak, Bikin Makanan yang Dimasak Lebih Berkah

Bahan tambahan inilah yang kemudian membuat bentuk ketupat jembut memang sedikit berbeda. Pasalnya di bagian luar, Anda akan melihat ada isian yang keluar sehingga membuatnya tidak terasa halus seperti ketupat pada umumnya.

Umumnya, isian ketupat ini dibuat secara terpisah. Jadi, setelah isian toge tadi dimasak, bahan itu akan dimasukkan ke ketupat yang sudah dibelah secara diagonal tetapi tidak sampai putus. Alhasil, tampilannya pun sekilas akan terlihat seperti organ kelamin wanita.

Meski namanya cukup nyeleneh, makanan ini tetap memiliki makna mendalam yaitu perjuangan untuk saling memaafkan antar sesama dan terus menjaga silaturahmi.

Fakta Menarik Ketupat Jembut

  • Bukan hanya namanya, ketupat jembut juga memiliki beberapa fakta menarik seperti berikut.
  • Telah dikenal sejak tahun 1950-an, awalnya hanya menggunakan isian tambahan berupa toge saja.
  • Biasanya diberikan dari orang tua ke anak-anak supaya tradisinya tetap terjaga.
  • Hanya bisa ditemukan saat syawalan (setelah idul fitri)
  • Kerap dibagikan setelah salat Subuh untuk dimakan bersama pengurus dan jamaah masjid.
  • Dianggap lebih enak dari ketupat pada umumnya karena sudah dilengkapi dengan isian.
  • Jaten, Genuksari, dan Pedurungan Tengah merupakan beberapa wilayah di Semarang yang kental dengan ketupat jembut.

Sebagai salah satu bentuk perkembangan zaman dan supaya anak-anak juga tertarik untuk melestarikan makanan ini, tidak jarang para orang tua membagikan ketupat jembut sembari menyelipkan uang di dalamnya. Tradisi ini dimulai sejak tahun 2000-an.

Baca Juga: Dokter Boyke Beberkan 3 Makanan yang Bikin Sperma Lebih Tokcer, Pak Suami Mesti Tahu

Demikian informasi mengenai ketupat jembut, makanan khas Semarang yang kerap menemani acara syawalan atau halal bi halal. Jangan lupa untuk mencobanya jika Anda berkesempatan datang ke Semarang!

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI