Suara.com - Pengantin baru disarankan tidak perlu terburu-buru memiliki anak. Sebelum mempersiapkan diri menjadi orang tua, ada baiknya pasangan juga kembali mengenal satu sama lain setelah menempuh status baru menjadi suami istri.
Ahli seksolog Zoya Amirin mengatakan bahwa suami istri juga butuh proses kembali saling mengenal, meski sebelumnya telah berpacaran.
"Kalau nggak berproses biasanya akan terasa di 6 tahun 7 tahun (usia) pernikahan selanjutnya," kata Zoya dikutip dari kanal YouTube pribadinya yang tayang oada 7 Februari 2023.
Kalau pun tidak memilih cara pacaran sebelum menikah, Zoya mengingatkan untuk pastikan mengenal sifat pasangan. Ketika awal pernikahan pun, pasangan kembali memulai proses saling mengenal sebagai suami dan istri.
Tetapi, menurut Zoya, tak jarang pasangan lupa untuk berproses terlebih dahulu detelah jadi pasangan sah. Dan malah langsung fokus mempersiapkan diri untuk memiliki anak dan menjadi orang tua.
Padahal, kata Zoya, sebelum mempersiapkan diri sebagai orang tua, pengantin baru harusnya memantapkan peran sebagai suami dan istri. Untuk itu, Zoya menyarankan, paling tidak sisihkan waktu 6 bulan sampai 1 tahun pertama pernikahan untuk dihabiskan hanya berdua saja.
"Orang-orang yang lupa berproses ini akan mempengaruhi kehidupan rumah tangganya di kemudian hari. Karena seperti bangun pagi orang harus ngulet dulu, kita juga perlu berproses. Jadi ketika menikah please ambil waktu setidaknya 6 bulan atau 1 tahun lebih baik, baru punya anak," sarannya.
Pasangan baru yang langsung program untuk memiliki anak, menurut Zoya, memang tidak akan merasakan dampaknya pada tahun-tahun pertama. Tetapi, lambat laun, pasangan itu bisa jadi hanya melihat suami atau istrinya sebagai ayah atau ibu dari anak-anaknya. Sementara peran sebagai pasangan terabaikan.
"Jadi ayo berproses dalam relationship, seperti akan bangun tidur ngulet dulu sebelum melihat suasana pemandangan di manapun kamu berada," pungkas Zoya.