Suara.com - Baru-baru ini, ramai di media sosial tentang Ashanty yang sempat dicibir karena dituding menjamu Lina Mukherjee di garasi rumahnya. Ashanty pun langsung memberikan klarifikasi.
Ashanty mengungkapkan bahwa lokasi menjamu Lina Mukherjee ada di gazebo dalam rumah yang memiliki pemandangan langsung ke kolam renang.
Dia juga menjelaskan, dirinya tidak mungkin menyambut tamu di garasi karena memuliakan tamu merupakan prioritasnya.
"Aku selalu memuliakan tamuku siapa pun yang datang. Nggak mungkin di garasi. Itu di luar dan ini di dalam," terangnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Aurel Hermansyah Tengah Hamil Anak Kedua, Geni Faruk Sebut Ceroboh Hingga Ashanty Ngamuk
Cara Ashanty menjamu Lina Mukherjee yang jadi sorotan, kemudian membuat banyak warganet yang bertanya-tanya tentang bagaimana sebenarnya adab memuliakan tamu dalam Islam.
Islam selalu mengajarkan seseorang untuk memelihara silaturahmi dengan keluarga, saudara, teman, atau lainnya, terutama sesama muslim. Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya untuk memperlakukan tamu dengan baik seperti menyambutnya dengan ramah, menghidangkan makanan dan minuman terbaik, serta melayani setiap keperluannya.
Dilansir dari laman Muhammadiyah.or.id, Rasulullah SAW mencontohkan cara menjadi penerima tamu yang baik. Dalam hadist dari Abu Suraih Al Ka’bi, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait) mengeluarkannya." (HR. Bukhari No. 5670).
Ketika seseorang hendak bertamu ke rumah, hendaklah menjawab salam dan segera memberikan sambutan dengan membukakan pintu, senyum, dan menyapanya dengan ramah. Kisah ini sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS yang tercantum dalam Al-Quran Surat Adh-Daariyat ayat 24-27 sebagai berikut:
Baca Juga: Dianggap Jorok, Cara Ashanty Makan Tuai Pro Kontra
"Sudah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: Salamun. Ibrahim menjawab: Salamamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: Silakan Anda makan." (QS. Adh-Daariyat: 24-27).
Adab memuliakan tamu juga dilakukan dengan mengajak berbincang-bincang dengan topik yang menyenangkan, tidak membereskan hidangan yang disantap sebelum tamu selesai menikmatinya, serta mengantarkan tamu saat hendak pulang hingga ke depan pintu rumahnya.
Nah, itulah adab memuliakan tamu dalam Islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran dan hadist Rasulullah SAW. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan kamu dalam menyambut tamu dengan baik.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat