Demi Lailatul Qadar Apakah Harus Ibadah Seharian Non Stop? Ini Kata Buya Yahya

Rabu, 12 April 2023 | 12:05 WIB
Demi Lailatul Qadar Apakah Harus Ibadah Seharian Non Stop? Ini Kata Buya Yahya
Ilustrasi Masjid - Malam Lailatul Qadar Kapan? (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lailatul qadar menjadi malam yang banyak dinantikan umat Muslim saat Ramadhan. Pasalnya, beribadah di malam lailatul qadar dikatakan lebih baik dari seribu bulan. Oleh sebab itu, umat Muslim berharap untuk mendapatkannya.

Meski demikian, tanggal pastinya malam lailatul qadar tidak diketahui. Namun, dikatakan kalau malam lailatul qadar akan jatuh di antara malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. Untuk itu, di 10 malam terakhir, umat Muslim diminta untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.

Namun, bagaimana ibadah yang baik untuk bisa mendapatkan malam lailatul qadar? Apakah seseorang harus beribadah seharian tanpa henti agar bisa memperoleh keutamaan lailatul qadar?

Dalam video short di kanal Youtube Al-Bahjah TV satu tahun lalu, Buya Yahya menjelaskan, untuk memperoleh lailatul qadar pada dasarnya bukan ibadah seharian hingga membuat orang tersebut suntuk.

Baca Juga: Alasan Malam Lailatul Qadar Tak Diketahui Tanggalnya, Suami Nisya Ahmad Rela Beli Sex Toys

Namun, setidaknya orang tersebut menjalankan ibadah yang dianjurkan seperti salat tarawih serta menjalankan tahajud. Selain itu, beri juga jeda untuk diri sendiri istirahat dalam ibadah yang dijalankan.

“Cara untuk mendapatkannya bukan semalam suntuk, paling tidak begini, Anda tarawih, istirahat, Anda bangun malam tahajud, semakin rindu semakin banyak,”  ucap Buya Yahya.

Selain itu, niatkan juga untuk meningkatkan ibadah yang dilakukan, bahkan setelah selesai Ramadhan. Bisa juga tarawih selesai digantikan dengan membaca Al Quran. Dengan niat baik tersebut, nantinya akan

“Di luar Ramadhan Anda hanya 5 rakaat mungkin tahajudnya, tarawih selesai karena Ramadhan  tambah sedikit Al Quran,” jelas Buya Yahya.

Penting juga untuk menghindari berbagai perbuatan yang kurang baik. Buya Yahya mengatakan, tontonan atau hal-hal yang bisa membuat maksiat segera tinggalkan. Hal tersebut membuat seseorang bisa fokus ibadah untuk meraih lailatul qadar. Apalagi, jika meraih lailatul qadar itu sama saja setara dengan seribu bulan.

Baca Juga: Selain Bisa Mendapat Lailatul Qadar, Ini Keutamaan Melakukan Salat Tarawih di 10 Malam Terakhir Ramadhan

“Dan hindari Anda dari tontonannya kita ubah, mungkin semua yang menjadikan kita maksiat kita tinggalkan, (untuk) Anda mendapat lailatul qadar. Kalau sudah Anda mendapatkan itu, seperti mendapatkan lebih bagus daripada seribu bulan,” ujarnya.

Buya Yahya menambahkan, sebab pentingnya meningkatkan ibadah tersebut Allah menyembunyikan malam lailatul qadar. Namun, bagi mereka yang benar-benar merindukan malam lailatul qadar dan menunggunya serta meningkatkan ibadahnya, niscaya akan mendapatkannya.

“Jadi intinya lailatul qadar disembunyikan oleh Allah, dan siapapun boleh mendapatkannya, asalkan dia merindukan yang sesungguhnya, kemudian dia menunggu lailatul qadar tersebut. Kalau kita di setiap malam menjaga lailatul qadar maka kita akan mendapatkannya,” pungkas Buya Yahya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI