Infografis
Suara.com - Orangtua mungkin menganggap mendidik anak hanya perlu dilakukan ketika mereka sudah dilahirkan ke dunia. Padahal menurut Buya Yahya, mendidik anak harus sudah dilakukan sejak dalam kandungan. Kenapa demikian?
Hal itu agar kelak menjadi anak yang shaleh dan shaleha sehingga terlindungi dari kemaksiatan. Kemaksiatan yang kian hari semakin tak terkendali, berita-berita buruk yang terus bergulir di sekitar membuat orangtua khususnya, agar lebih ekstra melindungi anak dari hal-hal buruk.
Peran orangtua sangat penting dalam membentuk banteng pertahanan anak agar terlindungi dari segala bentuk kemaksiatan, dengan menjadikannya sebagai pribadi yang shaleh dan shaleha.
“Mendidik anak ada silsisah, mendidik anak sebelum terlahir, saat dalam kandungan, saat terlahir, di saat sudah mulai bertutur kata, saat dewasa , saat melanggar ada pendidikan khususnya,” ungkap Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 5 Maret 2023, dikutip pada Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Resep Membuat Air Keju yang Banyak Manfaatnya Menurut Dr Zaidul Akbar
Diterangkan oleh Buya Yahya, mendidik anak sejatinya diawali sejak memantaskan diri dan memilih pasangan yang baik, paham akan agama dan berbakti pada kedua orangtuanya.
Disamping itu, terdapat beberapa hal yang diuraikan oleh Buya terkait mendidik anak agar terlindungi dari kemaksiatan, berikut ini.
Dekatkan diri dengan yang Halal
Pastikan untuk memakan sesuatu hal yang halal dan hindari sesuatu hal yang haram (kemaksiatan). Sebab, hal tersebut akan sangat berpengaruh pada janin yang sedang dikandung.
Perbanyak dengan berbuat kebaikan seperti membaca Al Quran dan memberikan nama yang baik bagi anak. Jadikan momen saat akan menjadi orangtua sebagai langkah untuk memperbaiki diri agar kelak mampu mendidik dan melindungi anak dari keburukan.
Baca Juga: Hati-hati! UAS dan Buya Yahya Sepakat Tukar Uang Receh Saat Lebaran Hukumnya Haram, Kecuali...
Lembut Prilaku pada Pasangan
Ketika anak sudah lahir dan mampu mendengar, membuka mata bahkan bertutur kata, Buya menegaskan untuk memperhatikan perilaku Anda kepada pasangan. Pasalnya, perilaku tersebut akan terekam oleh memori anak.
Hindari percekcokan ketika sedang ada permasalahan dan jangan sampai terdengar oleh anak. Selesaikan baik-baik tanpa melibatkan anak. Maka dari itu sangat penting untuk saling menghargai dan menghormati pasangan karena akan berpengaruh besar bagi perilaku anak.
Shilvia Restu Dwicahyani
