Suara.com - Setelah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus penganiayaan David Ozora, AG mendapat hujatan dari warganet dan disebut mengalami slut shaming. Apa sih itu?
Salah satu wargannet yang menyoroti slut shaming AG yaitu pemilik akun Twitter @senjatanuklir. Dalam cuitannya, akun tersebut menyoroti publik yang malah melakukan slut shaming kepada AG daripada kasus utamanya.
"Fokus publik malah slut-shaming anak 15 tahun daripada kasus utama," cuit akun @senjatanuklir, Selasa (11/4/2023).
Sementara itu, tidak sedikit juga warganet yang setuju dan berempati dengan AG. Apalagi usia AG terbilang masih sangat muda. Namun, di usianya yang masih muda AG mendapatkan slut shaming dan berbagai hujatan lainnya.
"Urusan esek-esek orang lain seringkali jadi ajang untuk menjadi sok suci, mungkin satu-satunya yang bisa dibanggain dari hidup mereka ialah tidak seks bebas," komentar akun @Tsuruh***.
Slut shaming sendiri bukanlah sebuah tindakan yang patut untuk dilakukan. Melansir Choosing Therapy, slut shaming merupakan tindakan merendahkan harga diri atau nilai seseorang berdasarkan perilaku seksualnya.
Mereka yang mendapat slut shaming digambarkan sebagai sosok yang buruk. Slut shaming juga digunakan untuk mengintimidasi agar pelaku merasa malu dengan kebiasaan seksual orang tersebut.
Biasanya, mereka yang menjadi slut shaming yaitu perempuan. Hal ini karena perempuan dan hal-hal seksual masih dianggap tabu. Oleh sebab itu, ketika ada perempuan yang berkaitan dengan perilaku seksual akan dianggap buruk.
Efek dari slut shaming
Slut shaming juga memberikan berbagai dampak negatif. Bahkan, mereka yang menjadi korban slut shaming dapat merasa rendah diri hingga alami bunuh diri. Berikut beberapa efek yang ditimbulkan dari slut shaming: