Suara.com - Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora disebutkan mengalami cedera otak parah yakni diffuse axonal injury (DAI). Meski begitu, tepat di hari ke-50, kondisi anak petinggi GP Ansor ini dikabarkan terus membaik.
Disampaikan Kuasa hukum David Ozora, Melissa Anggraini, perkembangan kognitif pemuda berusia 17 tahun tersebut semakin pesat. Namun, saat ini ia masih belum bisa membedakan warna, dan diperlukan pemeriksaan lebih jauh, apakah dirinya terancam buta warna.
"Belum bisa dikatakan buta warna, tapi dia belum bisa membedakan warna, begitu dilakukan terapi okupasi dia masih blur, sehingga dia belum bisa membedakan biru dan hijau, oranye dan merah," pungkasnya seperti yang Suara.com kutip dari akun TikTok @abraham_silaban.
Melissa juga menyebut, jika kini David sudah mulai banyak merespon, sehingga ketika dipanggil ia mulai bisa melihat, matanya pun bisa mengikuti gerakan ketika diarahkan.
Baca Juga: Terungkap di Persidangan, Agnes Gracia Terbukti Mengarang Cerita Dilecehkan David
Namun, bagi penderita DAI, dokter menjelaksna pada keluarga, untuk bisa benar-benar pulih seperti sedia kala, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Antara 5-15 tahun lamanya.
"Ada saja trauma-trauma yang masih nyangkut pada penderita DAI. Misalnya emosionalnya yang tidak bisa terkendali, terkait David karena usianya masih muda, kita punya harapan yang besar, dokter juga sampaikan begitu," tambahnya.
Di kesempatan berbeda, siang tadi, Senin (10/4/2023) keluarga mengabarkan, jika selang kanul trakeostomi dari leher David telah dilepas. Hal tersebut bertepatan pada hari ke-50 dirinya menjalani perawatan di ruang ICU, dan sidang vonis pada pelaku anak AG dibacakan.
"David terus mengalami pemulihan, siang ini sudah dilepas cuff canule trakestomi di leher," tulis @finallyvalen.
Tujuan utama prosedur ini dilakukan adalah memudahkan masuknya oksigen ke paru-paru, sehingga memudahkan pasien untuk bernapas.
Baca Juga: Anak Rafael Alun Trisambodo Setubuhi AG Sampai 5 Kali, David Ozora Tak Terbukti Memperkosa