Suara.com - Viral momen Ashanty mengelus perut Aurel Hermansyah, buat netizen menduga istri Atta Halilintar itu hamil anak kedua. Padahal Baby Ameena baru berusia 1 tahun, lantas bagaimana sih jarak ideal kehamilan menurut BKKBN?
Dari video yang dibagikan akun Instagram @insta_julid, dilihat suara.com, Senin (10/4/2023), tampak Aurel yang mengenakan dress motif bunga, menghampiri ibu sambungnya yang menggendong Ameena. Lalu Ashanty refleks mengelus perut ibunya anak pertama Anang Hermansyah itu.
Bahkan di video selanjutnya, terlihat Aurel Hermansyah juga beberapa kali mengelus perutnya yang membuncit di balik gaun yang dikenakannya.
Beberapa netizen mengaku ikut bahagia, tapi beberapa netizen juga menyoroti usia Baby Ameena Nur Atta yang baru berusia 1 tahun. Ditambah menantu pertama Keluarga Halilintar itu melakukan operasi caesar saat melahirkan Baby Ameena.
Baca Juga: Geni Faruk Posting Video Goyang Bersama Dua Putrinya, Warganet: Udah Nenek-nenek, Lebay!
"Setahuku kalau yang pertama prosesnya SC (operasi caesar), untuk kehamilan kedua ada jaraknya minimal 2 tahun," ungkap @annamariawibowo.
Di sisi lain dalam acara diskusi di 2020 silam, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan jika ingin tambah momongan sebaiknya paling minimal memberikan jarak 3 tahun, atau menunggu anak berusia 24 bulan (2 tahun) baru merencanakan kehamilan selanjutnya.
"Dari kehamilan sekarang dengan yang akan datang ada yang namanya birth to birth interval, jadi minimal 3 tahun," ujar Hasto.
Menurut Hasto, usia anak 24 bulan atau 2 tahun umumnya sudah selesai masa pemberian ASI.
Memberikan jarak usia kehamilan anak pertama dan selanjutnya bisa jadi cara mencegah stunting, karena bisa fokus memberi kasih sayang dan nutrisi anak bisa maksimal hingga 2 tahun, karena anak tidak lepas dari ASI.
Baca Juga: Tak Disangka Atta Halilintar Suka 'Ngeracunin' Aurel Hermansyah Setelah Menikah
Stunting adalah keadaan dimana anak gagal tumbuh baik secara fisik ataupun kognitif (kemampuan berpikir anak). Biasanya ia tumbuh lebih pendek dari anak-anak sebayanya. Ini terjadi karena anak kurang mendapat asupan gizi seimbang, termasuk ASI.