Suara.com - Setelah 12 tahun menikah, Ashanty belum lama ini bongkar masalah kehidupan ranjangnya dengan sang suami Anang Hermansyah. Rupanya, Anang Hermansyah kerap meminta Ashanty untuk melayaninya, bahkan sampai membuatnya kewalahan.
Dalam potongan video yang diunggah kembali akun Tiktok @mercy475, Ashanty mengungkapkan, suaminya itu sering memintanya berhubungan seksual secara intens. Bahkan, saat sedang tidak mood, Ashanty sampai rela berpura-pura mengerang tanda orgasme alias fake orgasm saat berhubungan intim.
“Lakiku ini lumayan intens kalau minta. Aku gak mau keseringan faking orgasm yang penting berhubungan, akhirnya aku selalu bilang kayak gini 'gak apa-apa kamu aja, kamu gak usah nungguin aku',” ucap Ashanty dikutip Suara.com, Minggu (9/4/2023).
Meski demikian Ashanty mengaku tidak masalah meski harus berpura-pura orgasme. Menurutnya, hal yang paling utama dilakukan yaitu dapat membuat sang suami menjadi bahagia. Bahkan, ia tidak masalah jika tidak mencapai orgasme ketika melakukan hubungan seks dengan Anang Hermansyah.
"Alhamdulillahnya, aku tuh dikasih hormon yang kalau udah begitu ya udahlah. Walaupun aku belum tentu orgasme. Yang penting aku menyenangkan dia. Kalau memang mood kita lagi enak, wah udah itu luar biasa. Tapi, kalau moodnya lagi gak dan dia lagi pengen banget, ya sudah kita nikmatin aja. Aku lagi gak bisa keluar,” jelas Ashanty.
Berpura-pura orgasme seperti yang dilakukan Ashanty pada dasarnya bukanlah hal yang baik jika sering dilakukan. Pasalnya, berpura-pura orgasme dapat memberikan beberapa dampak negatif. Melansir laman Everyday Health, berikut beberapa dampak negatif dari pura—pura orgasme.
1. Sulit mencapai orgasme sesungguhnya
Keseringan pura-pura, nantinya akan sulit mendapatkan orgasme yang sesungguhnya. Hal ini karena itu dapat membuat persepsi dan sensasi saat tubuh orgasme jadi berbeda. Dengan begitu, nantinya ia akan sulit mendapatkan orgasme yang sesungguhnya.
2. Memengaruhi hubungan
Baca Juga: Aurel Hermansyah Sempat Bilang Ogah dengan Atta Halilintar, Ashanty Berikan Pesan Menohok
Pura-pura orgasme juga berpengaruh pada hubungan yang dijalankan. Jurnal Communication Monographs menemukan, pasangan yang terbuka atas rasa orgasme tersebut memengaruhi komunikasi keduanya. Oleh sebab itu, mereka yang pura-pura orgasme dapat membuat hubungannya menjadi kurang baik.
3. Sulit untuk dipercaya
Orang yang terbiasa berpura-pura orgasme juga sulit dipercaya. Hal ini karena mereka akan dipandang sulit untuk terbuka kepada pasangannya. Itu juga dapat membuat hubungan hilang kepercayaan.
4. Kemungkinan pasangan melakukan hal serupa
Dalam jurnal Sexual and Relationship, pria berpura-pura menikmati hubungan seks sebanyak 25 persen. Hal ini karena pria diduga tertekan untuk bisa orgasme. Oleh sebab itu, pura-pura orgasme bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.