Suara.com - Ashanty blak-blakan tentang gaya bercintanya dengan Anang Hermansyah. Ia mengaku kalau dirinya lebih dominan dalam urusan ranjang dibandingkan suaminya itu.
Sikap itu dilakukan Ashanty karena rupanya Anang Hermansyah juga menyukai hal tersebut. Cerita tersebut ia bagikan ketika berbincang dengan seksolog Zoya Amirin. Akun TikTok meryc475 lantas membagikan kembali potongan video itu.
Awalnya, Zoya Amirin menyebutkan berbagi fantasi seksual dan mengeksplorasi bersama bisa dilakukan oleh pasangan untuk menjaga keharmonisan. Ashanty pun menyetujui hal itu dan menurutnya berbagi fantasi seksual bersama pasangan juga penting.
Kemudian Ashanty menyarankan untuk tak takut menjadi dominan.
Baca Juga: Cek Fakta : Jenis Kelamin Anak Bisa Diatur Sesuai Keinginan ? Ini Kata Dokter Boyke
"Jangan takut untuk dominan. Kadang-kadang kan kita takut atau apa, justru suamiku lebih senang saat aku lagi jadi dominan, menguasai dia tuh dia lebih senang," ungkap Ashanty secara gamblang.
Ashanty kemudian juga mengungkapkan sering bermain peran dengan Anang Hermansyah dalam sesi bercintanya. Menurut Zoya Amirin, mengeksplorasi fantasi seksual bersama ini lebih baik daripada sekedar menonton film porno bersama.
Dikutip dari Hello Sehat, setiap orang sebenarnya memiliki sifat dominan dan submisif terhadap pasangannya. Meski begitu, memang akan ada kecenderungan pada salah satu di antara kedua itu.
Pada hubungan intim, peran dominan dan submisif ditemukan dalam gaya bercinta BDSM atau bondage, discipline, sadism, dan masochism.
Pada dasarnya, jika lebih banyak membuat keputusan dalam hubungan yang sedang dijalani saat ini, bisa jadi seseorang termasuk yang dominan.
Baca Juga: Jangan Bikin Miss V Ledes, Kata Dokter Boyke Penetrasi Cuma Butuh 5 Sampai 10 Menit
Dalam hal hubungan intim pasangan yang dominan bisa jadi yang pegang kendali untuk menentukan jadwal bercinta, gaya yang akan digunakan, hingga tempat bahkan kostum tertentu.
Sebaliknya, jika lebih banyak pasrah atau menyerahkan segala keputusan pada pasangan, itu bisa menandakan bahwa seseorang berperan sebagai submisif.
Namun, perlu diingat bahwa pihak submisif tidak harus selalu pasrah. Mereka boleh memberi perlawanan atau menolak pihak dominan. Sebagai contoh, saat bercinta dan merasa tidak nyaman dengan gaya bercinta yang dipilih pihak dominan, pihak submisif boleh meminta agar hubungan intim tersebut dihentikan.