Suara.com - Saat anak memasuki masa pertumbuhan terutama di usia 1-12 tahun, maka penting bagi bunda untuk mencukupi kebutuhan gizi anak agar dapat menciptakan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dan optimal.
Salah satu komponen penting dari asupan gizi anak adalah sayur, karena sayur mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, seperti phytonutrient, zat besi, kalsium, vitamin A, C, dan K.
Bunda pasti mencoba memberikan anak gizi terbaik dari makanan yang ia konsumsi, tetapi tidak jarang anak di masa pertumbuhan malah menjadi susah makan.
Sikap susah makan pada anak ini dapat terjadi mulai dari usia balita hingga anak-anak.
Baca Juga: Bagaimana Kurang Tidur Dapat Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Pada balita, penyebab susah makan salah satunya adalah karena di usia tersebut mereka belum mengerti pentingnya makan untuk memenuhi gizi serta memberikan rasa kenyang yang menjadi energi, sehingga mereka tidak memiliki urgensi untuk makan-makanan yang bergizi.
Pada anak-anak, salah satu penyebab mereka susah makan yang paling umum adalah karena sudah mencoba merasakan makanan luar yang rasanya lebih kuat sehingga makanan yang dibuat di rumah relatif tidak seenak makanan luar.
Setelah mengetahui rasa makanan yang lebih enak itu, maka ketika diberikan sayur yang cenderung hambar dan pahit mereka tidak akan begitu nafsu makan.
Ketika anak tidak suka dan menghindari makan sayur, tentu ada dampak negatif yang dapat terjadi pada tumbuh kembang anak. Dampak negatif tersebut antara lain seperti dikutip dari Vegeblend 21 Jr.:
1. Risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya
Sayur mengandung serat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko obesitas.
Baca Juga: Kritik Kebijakan Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, FSGI Singgung soal Pertumbuhan Otak
Jika anak kurang makan sayur, mereka mungkin lebih cenderung mengonsumsi makanan olahan yang tinggi kalori dan rendah serat, sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan obesitas seperti diabetes dan penyakit jantung.
2. Masalah mental dan emosional
Sayur juga merupakan sumber nutrisi penting untuk kesehatan mental dan emosional, terutama asam folat yang dikenal dapat meningkatkan mood dan mengurangi risiko depresi.
Jika anak kurang makan sayur, mereka mungkin lebih rentan terhadap masalah mental dan emosional.
3. Masalah kesehatan gigi dan mulut
Sayur yang dikonsumsi dengan cara dimakan segar atau dikonsumsi dalam bentuk jus juga dapat membantu membersihkan gigi dan mulut serta mencegah masalah seperti plak dan gigi berlubang.
Jika anak kurang makan sayur, mereka mungkin lebih rentan terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut.
Pastinya sayang sekali jika anak tidak mengonsumsi sayur karena manfaatnya begitu besar untuk mengoptimalkan masa pertumbuhan anak.
Oleh karena itu, ada tiga cara agar anak berselera untuk makan sayur antara lain dengan menyajikan sayur dengan bentuk yang menarik, membiarkan anak memilih sayur yang disukai saat membeli sayur, dan mengajak mereka untuk memasak sayur bersama.
Selain itu, anak juga bisa mendapatkan nutrisi sayur dari suplemen tambahan.