Suara.com - Konten Kreator Onadio Leonardo alias Onad bertanya alasan tuhan membakar dan memotong lidah manusia di neraka, jawaban Deddy Corbuzier bikin terdiam.
Pertanyaan ini dilontarkan Onad saat berdiskusi dengan Habib Jafar dan Deddy Corbuzier, beberapa waktu lalu di kanal YouTube Login X Close the Door.
Dalam potongan video yang dibagikan Deddy, Onad bertanya mengapa tuhan maha kasih dan penyayang tapi melemparkan hambanya ke neraka, membakar dan memotong lidah manusia yang berbohong.
"Tuhan maha pengasih, maha penyayang, right? Lu percaya nggak kalau tuhan maha kasih kita di neraka dibakar, dipotong lidahnya fair enough nggak menurut lu tuhan melakukan itu?," ungkap Onad.
Baca Juga: Diduga Menampilkan Penistaan Agama, Sunan Kalijaga Laporkan Dokter Richard Lee ke Polisi
Tapi alih-alih Habib Jafar yang menjawab, Deddy menjawab dengan dasar ilmu psikologi yang dimiliki menggunakan perumpamaan kasih sayang anak ke orangtua. Setelah sebelumnya menjelaskan cinta adalah perwujudan perasaan dan tindakan.
"Kalau anak lu tiba-tiba memperkosa orang dan sebagainya lu gampar nggak?," tanya Deddy.
"Anak gua memperkosa orang? Gua gampar sekali, gua masukin ke kantor polisi," jawab Onad.
"lu nggak cinta sama anak lu?," tanya Deddy lagi
"Cinta gua," jawab Onad mantap
Baca Juga: Selain Al-Quran, Ada Kitab Lain yang Harus Muslim Percaya? Ini Penjelasan Habib Jafar
Akhirnya Deddy kembali mempertanyakan, kenapa Onad memasukan anaknya ke penjara padahal ia mencintai anaknya.
Terakhir Habib Jafar menyimpulkan, di dunia kantor polisi atau penjara ibarat neraka di dunia. Sehingga neraka juga sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada manusia.
Sementara itu, penjelasan tentang siksa neraka seperti dijelaskan dalam Alquran surat Al-Araf Ayat 176, dengan arti sebagai berikut:
"Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga)".