Suara.com - Jefri Nichol baru-baru ini menjadi sorotan setelah melakukan doxing kepada salah seorang warganet. Diketahui, Jefri Nichol mengira warganet itu adalah haters. Sebab kesal, ia mengunggah profil beserta foto tanpa disensor.
Menyadari kesalahannya, Jefri Nichol sendiri diketahui sudah menghapus cuitan mengenai data diri akun itu. Melalui akun Twitternya, Jefri Nichol juga mengucapkan maaf atas kesalahan yang diperbuatnya. Ia mengaku salah mengira akun dan telah menyebarkan data diri orang lain.
“Halo Eka, saya mau minta maaf udah salah kira kamu sama orang yang ngehate saya dan udah nyebarin data pribadi kamu (doxing) dan saya mau bilang juga data yang saya post itu ga lengkap dan itu tadinya buat nakutin hater yang saya kira itu kamu. sekali lagi saya minta maaf Eka,” tulis Jefri Nichol.
Meski sudah meminta maaf warganet lainnya tetap menyoroti aksi doxing yang dilakukan Jefri Nichol. Menurut sebagian warganet aksi doxing tersebut adalah tindakan yang tidak pantas dilakukan.
Selain itu, ada juga yang menyoroti, meski Jefri Nichol tidak menyebarkan data diri Salma secara lengkap, aksinya itu bisa memberikan dampak yang buruk.
“’Data yang saya post itu ga lengkap’ pointnya bukan masalah lengkap dan ga lengkap mas broowwww, lo itu udah salah masih aja coba cari sedikit celah buat keliatan sedikit gak bersalah. ‘Buat nakutin hater; so you admit tujuannya buat nakutin/ngancem orang? Dan km pikir itu oke?” tulis salah seorang warganet.
“Lu gila sih. gue jadi si eka udah nangis-nangis pasti. lain kali kalo mau ngedoxing orang biar keren yang teliti,” sahut warganet lainnya.
Mengutip situs Binus University, doxing sendiri biasanya ditujukan untuk mempermalukan, mengintimidasi, melecehkan, merugikan, atau menempatkan seseorang dalam bahaya tertentu dengan menyebarkan data pribadi korban.
Baca Juga: Tolak Undang-Undang Cipta Kerja, Jefri Nichol Sampai Lempar Tikus Hitam
Data diri tersebut nantinya diekspos ke publik untuk menunjukkan agar orang tersebut menjadi target masyarakat lainnya. Namun aksi doxing bukanlah hal yang sederhana. Pasalnya, aksi ini bisa saja membahayakan kehidupan pribadi seseorang.
Dengan tindakan doxing, data diri seseorang mulai dari tanggal lahir, alamat rumah, rekening bank, nomor telepon hingga alamat email seseorang dapat tersebar luas. Hal tersebut berpeluang adanya tindak kejahatan yang dilakukan orang lain dengan menggunakan data yang tersebar.
Selain itu, jika data-data tersebut digunakan pada hal-hal yang bertanggung jawab, itu akan merugikannya.
Bahkan, hal tersebut juga bisa memengaruhi kehidupan pribadinya maupun lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, doxing berbahaya karena mengancam privasi yang dimiliki seseorang.