Sejarah Semana Santa, Cara Umat Katolik Larantuka Peringati Jumat Agung

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 06 April 2023 | 23:47 WIB
Sejarah Semana Santa, Cara Umat Katolik Larantuka Peringati Jumat Agung
Arsip. Perayaan Semana Santa di Larantuka, Flores Timur pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumat, 7 April 2023 akan diperingati sebagai Jumat Agung bagi umat Katolik. Di hari itu, Yesus Kristus disalib untuk penebusan dosa umatnya.

Dua hari kemudian, umat Katolik akan memperingatinya sebagai Minggu Paskah. Di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat Agung dan Paskah identik dengan tradisi Semana Santa, kata dalam bahasa Portugis yang juga berarti Pekan Suci. Ritual di gereja untuk tradisi turun temurun ini bahkan telah dimulai sejak Kamis Putih atau 6 April 2023 hari ini. 

Rangkaian prosesi Semana Santa dimulai dengan Misa Pemberkatan Minyak Suci dan Pembaharuan Janji Imamat di Gereja Katedral Larantuka pada Kamis pagi.

Ada dua patung yang akan dibuka dalam prosesi ini yakni Patung Tuan Ma yang merupakan simbol dari Bunda Maria dan Patung Tuan Ana yang melambangkan Tuhan Yesus. Para peziarah dari dalam dan luar negeri datang berbondong-bondong ke Semana Santa untuk berziarah di kedua simbol keagamaan bagi umat Katolik ini.

Sejarah Semana Santa

Ritual Semana Santa pernah diulas dalam Skripsi berjudul Semana Santa: Suatu Tinjauan Sosio Teologis tentang Makna Semana Santa Bagi Orang Katolik Larantuka (2018) oleh Mahasiswa Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salveltri Agustina Klaping. Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa menurut legenda setempat, 

Patung Tuan Ma ditemukan oleh seorang pemuda yang bernama Resiona sekitar tahun 1510 di pesisir pantai Larantuka atau Pantai Lokea. Masyarakat Larantuka yang pada saat itu menganut kepercayaan animisme menganggap patung itu sebagai benda keramat.

Oleh karena itu, kepala kampung memerintahkan supaya patung itu diantar dan disimpan dengan hormat di rumah pemujaan (korke) mereka. Karena dianggap benda keramat, penduduk memberikan sesajian kepadanya pada peristiwa tertentu, misalnya pada perayaan syukur panen. 

Ketika para misionaris dari Ordo Dominikan tiba disana dan menyatakan bahwa patung itu adalah Patung Bunda Maria, dimulailah ritus-ritus penghormatan yang terjaga dalam tradisi Katolik hingga hari ini.

Baca Juga: Jadwal Misa Jumat Agung 2023 Online di Katedral Jakarta dan Cara Mengikutinya

Prosesi Semana Santa ini dimulai pada Rabu Trewa, sehari sebelum Kamis Putih. Warga mulai mempersiapkan bahan untuk melaksanakan tikam turo, yakni persiapan untuk mengambil rute sepanjang 7 kilometer untuk prosesi hari berikutnya dengan memasang lilin di kanan dan kiri sepanjang jalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI